Bupati Probolinggo Teken Persetujuan SOP Reaktifasi TNBTS

Bupati Tantri teken persetujuan SOP reaktifasi TNBTS.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Target Kunjungan Wisatawan Turun Hingga 70 Persen
Probolinggo, Bhirawa
Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE, Selasa 21/7/2020 petang menandatangani (teken) persetujuan Standart Operasional Prosedur (SOP) Reaktifasi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) di Peringgitan Rumah Dinas Bupati Probolinggo.

Dari rekomendasi Kepala daerah pada empat wilayah (Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Lumajang) di kawasan TNBTS nanti akan dilanjutkan kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Dirjen Kasda.

Penandatanganan tersebut dilakukan saat menerima tim dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) terkait hasil rapat koordinasi (rakor) 4 (empat) wilayah Kabupaten.

Turut menerima Tim TNBTS yang dipimpin oleh Pelaksana Harian (Plh) Kepala Bidang PTN Wilayah 1 TN-BTS Sarmin ini Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Probolinggo Sugeng Wiyanto dan Kepala Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian Kabupaten Probolinggo Yulius Christian.

Pelaksana Harian (Plh) Kepala Bidang PTN Wilayah 1 TN-BTS Sarmin, Rabu 22/7/2020 mengatakan kegiatan ini merupakan tindaklanjut dari pertemuan-pertemuan sebelumnya terkait dengan reaktifasi kawasan wisata Bromo Tengger Semeru.

“Saat ini telah kami sampaikan hasil pertemuan pada tanggal 16 Juli 2020 di Hotel Lava View Cemoro Lawang kepada Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE yang mengarah tentang penyusunan dan pembahasan SOP,” katanya.

Menurut Sarmin, ide penyusunan dan pembahasan SOP ini merupakan ide dari Bupati Probolinggo. “Dengan harapan satu SOP yang berlaku di empat pintu masuk pada empat wilayah wilayah kabupaten di kawasan Wisata Bromo Tengger Semeru,” tegasnya.

Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE sangat mengapresiasi apa yang dilakukan TNBTS dan kabupaten yang lainnya yang ada di kawasan Bromo Tengger Semeru. Syaratnya ada penekanan prinsip kehati-hatian terkait adanya reaktifasi pembukaan TNBTS. “Harapannya SOP ini pada saat reaktifasi dapat diimplementasikan dengan baik. Bahwa satu SOP untuk empat pintu masuk yang ada di empat kabupaten,” ungkapnya.

Dibukanya kawasan wisata TNBTS ini harus mengikuti prosedur yang telah ditentukan. “Tentunya dilakukan dengan pengawasan yang ketat dan disiplin menerapkan protokol kesehatan di tengah-tengah pandemi Covid-19,” tuturnya.

Pandemi Covid-19 benar-benar berdampak pada semua sektor. Tak terkecuali sektor pariwisata. Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, dan Kebudayaan (Dispora Parbud) Kabupaten Probolinggo menurunkan target kunjungan wisata hingga 70 persen.

Kepala Dispora Parbud Kabupaten Probolinggo Sugeng Wiyanto, Rabu 22/7/2020 mengatakan, sejauh ini pihaknya belum bisa memastikan kapan destinasi wisata akan kembali dibuka. Sebab, dari hasil monitoring dan evaluasi di empat destinasi wisata telah diserahkan kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. “Sudah kami serahkan. Semuanya sudah siap dibuka. Saat ini masih menunggu persetujuan dari Gugus Tugas,” ujarnya.

Penutupan destinasi wisata di Kabupaten Probolinggo sudah berlangsung hampir empat bulan. Penutupan dilakukan mulai Maret. Karenanya, tidak ada wisatawan yang berkunjung ke lokasi wisata karena tutup. Hal ini berdampak kepada target kunjungan wisata. “Sangat berdampak sekali. Karena wisata lumpuh total. Ini demi kebaikan bersama,” jelasnya.

Sebelumnya, Dispora Parbud menarget tahun ini ada kunjungan lebih dari 200 ribu wisatawan. Meski destinasi wisata kembali dibuka untuk umum, Dispora Parbud pesimistis target ini bisa terpenuhi. Sebab, masih ada pembatasan kunjungan selama pandemi Covid-19. “Yang pasti tidak akan terpenuhi. Meski dibuka, ada pembatasan. Tidak akan seratus persen,” ungkapnya.

Karenanya, Sugeng mengaku hanya menargetkan sekitar 30 persen dari target semula. Itu pun jika destinasi wisata dibuka kembali dalam waktu dekat. “Semoga saja segera dibuka dan wisatawan banyak yang berkunjung,” tambahnya.(Wap)

Tags: