Bupati Probolinggo Temui Dirjen Otoda

Bupati Tantri saat bertemu dirjen otoda kemendagri.

(Terkait Best Practice)
Kab.Probolinggo, Bhirawa
Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE bertemu Gensly Tim Direktorat Jenderal (Dirjen) Otonomi Daerah (Otoda) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI beserta tim dari Provinsi Jatim terkait best practice (praktik terbaik) Tata Kelola Pemerintah Daerah, di Pringgitan Rumah Dinas Bupati Probolinggo.
Selain penyampaian paparan, Bupati Tantri beserta para tim melakukan kunjungan ke Puskesmas Sumberasih yang memiliki pelayanan kesehatan terbaik dan cepat dengan menggunakan finger print dengan slogannya Jempol Mancep Layanan Cepet.
Bupati Tantri, Rabu (8/2) mengungkapkan media perlu mengedukasikan kepada masyarakat terhadap potensi-potensi yang ada di Kabupaten Probolingo. Sepakat apa yang diikhtiarkan nantinya dapat diekplore dan kebijakan ini mampu mengembalikan roll mode kepada masyarakat.
“Sebagai amanah yang diberikan oleh masyarakat melalui perkembangan pembangunan dan program-program yang telah terwujud di Kabupaten Probolinggo, saya mengharapkan nantinya dapat memberikan kemudahan serta menyejahterakan masyarakat khususnya pelayanan kesehatan masyarakat,” ungkapnya.
Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui. Itulah gambaran perbaikan pelayanan di Puskesmas Sumberasih. Cukup meletakkan jempol pada finger scan, pasien sudah melewati enam proses pelayanan sekaligus. Padahal dulunya, setiap hari di loket Puskesmas Sumberasih pasien berjubel mendaftarkan diri. Mereka berdiri berebut antrian sambil membawa berkas persyaratan. Walaupun dengan kondisi sakit atau uzur mereka tetap harus antri. Karena ini satu-satunya agar mereka dapat pelayanan kesehatan.
Sementara itu, di balik loket seorang petugas sibuk memeriksa persyaratan dan mencatat dibuku registrasi. Tak kalah super sibuknya, petugas lain mencari rekam medik pengunjung. “Hal ini diperparah oleh banyaknya masyarakat yang tidak membawa kartu identitas. Apalagi sebagian memiliki nama ganda, nama resmi dan nama julukan,” ujarnya.
Kini, pemandangan seperti itu tidak lagi dijumpai. Keinginan pasien mendapat pelayanan cepat dan mudah, bukan hanya impian. “Sejak 2013 Puskesmas Sumberasih menerapkan sistem Jempol Mancep Layanan Cepet. Sistem ini dikenal dengan Finger Simpustronik (sitem informasi puskesmas elektronik),” jelasnya.
Finger Simpustronik merupakan aplikasi yang mengintegrasikan fingerscan dalam software simpustronik. Teknologi fingerscan sebagai sarana untuk melakukan identifikasi pasien. Budaya masyarakat yang memiliki nama ganda, tidak lagi menjadi persoalan. Fingerscan mengidentifikasi secara tepat walaupun pasien tidak membawa kartu identitas.
Melalui teknologi ini, yang teridentifikasi sidik jari otomatis terdaftar sebagai calon pasien. Siapa yang menancapkan jempolnya lebih dulu akan mendapat pelayanan awal. Harapan masyarakat untuk mendapat layanan yang adil dapat terpenuhi. Baik tua, cacat atau buta aksara memperoleh kemudahan yang sama.
Sementara, software simpustronik berperan merekam catatan medik yang pernah dilakukan. Riwayat kunjungan, data penyakit, jenis obat dan hasil pemeriksaan fisik tersimpan aman. Hanya orang yang memiliki kewenangan yang bisa mengakses data pasien. Kerahasiaan pasien terjamin dan dilindungi sepenuhnya, tandasnya.
Gensly menyebutkan bahwa dengan adanya stigma ini Kabupaten Probolinggo menjadi kandidat di tingkat nasional. Dimana kunjungan ini dilakukan dengan tujuan ingin melihat potensi dan perkembangan di Kabupaten Probolinggo. Inovasi program ini nantinya dapat memperkuat Kabupaten Probolinggo di kanca tingkat nasional.
“Masih banyak potensi di Kabupaten Probolinggo yang hasil pengembangan kapasitasnya tidak terlihat dan perlu diaplikasikannya. Apalagi tahun 2017, Kabupaten Probolinggo menjadi salah satu daerah yang mendapatkan pendampingan dari Kemendagri untuk mengetahui perkembangan potensinya,” paparnya.
Dari hasil kunjungan tersebut, para tim merasa terkesan dan termotivasi dengan pelayanan kesehatan yang secara cepat dan efisien melalui jempol mancep layanan cepat. Program ini sangat mendukung dan bermanfaat terhadap peningkatan dan perkembangan pembangunan program Kabupaten Probolinggo. “Diharapkan inovasi ini menjadi acuhan bagi Pemerintah Daerah lainnya,” tambahnya. [wap]

Rate this article!
Tags: