Bupati Pungkasiadi Tancap Gas Resmikan TPA Edukasi

Bupati Pungkasiadi sedang menandatangani prasasti usai meresmikan TPA. Edukasi Karangdiyeng dalam pengelolaan sampah di Kabupaten Mojokerto.

Karangdiyeng dan Launching TRC Dinas Lingkungan Hidup
Mojokerto, Bhirawa
Sehari setelah serah terima nota pelaksanaan tugas.di gedung Grahadi Surabaya.usai menjalani cuti kampanye Pilkada 2020. Bupati Mojokerto.

Pungkasiadi langsung tancap gas dengan meresmikan TPA Edukasi Karangdiyeng Kecamatan Kutorejo, serta launching Tim Reaksi Cepat (TRC) Dinas Lingkungan Hidup.di TPA. Edukasi Karangdiyeng Kecamatan Kutirejo. Kabupaten Mojokerto Senin (7/12) pagi.

Kegiatan ini merupakan bentuk upaya nyata Pemerintah Kabupaten Mojokerto, untuk melaksanakan amanat Pemerintah Pusat mengelola sampah dalam mencapai target Kebijakan Strategis Daerah (Jakstrada) sebagaimana tercantum dalam Perbup Mojokerto Nomor 78 tahun 2018.

Mengingat, Pada tahun 2020, pencapaian kinerja pengelolaan sampah Kabupaten Mojokerto adalah 30,73 persen. Angka ini masih jauh dari target Jakstrada sebesar 98 persen.

Apalagi sebelum TPA Karangdiyeng diresmikan, hanya terdapat satu TPA saja di Kabupaten Mojokerto yakni TPA Belahan Tengah. TPA tersebut pun, kini sudah tak lagi mampu menampung banyaknya produksi sampah.

Untuk itu Bupati Mojokerto Pungkasiadi, begitu menjabat bupati mojokerto kembali usai menjalani cuti kampanye Pilkada selama 70 hari. Langsung mengejar targetnya dan pada peresmian ini membagikan pandangannya terkait penanganan sampah yang harus berubah.

Kami ingin agar sampah tidak selalu dipersepsi sebagai sesuatu yang kotor saja. Dirinya mengajak semua untuk lebih berpandangan terbuka, dengan melihat sampah dari sisi lebih positif. Misalnya sebagai sarana edukasi dan rekreasi, bagi warga.

”Seperti di TPA Karangdiyeng ini selain untuk menampung sampah juga berfungsi sebagai sarana edukasi dan rekreasi. Mari melihat sampah dari sisi lebih positif. Dari TPA ini, kita bisa belajar banyak, serta menggugah kesadaran bersama agar lebih bijak dalam mengelola sampah kita,” tutur bupati.

Lebih lanjut Bupati Pungkasiadi menambahkan dan turut menyarankan agar pengelolaan TPA Karangdiyeng, dikelola lebih maksimal dengan bersinergi dengan pihak-pihak terkait.

“Saya harap dapat bersinergi, ya. Misalnya dengan program pertanian, KRPL, peternakan, koperasi juga UMKM. Mudah-mudahan dapat terbentuk circular economy, agar semua bisa hidup sejahtera,” tandas bupati yang hadir bersama Ketua TP PKK Yayuk Pungkasiadi.

Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup Didik Chusnul Yakin pada laporan sambutan menjabarkan beberapa fasilitas dan sarana TPA Karangdiyeng seluas 4,2 hektar. TPA ini, kata Didik, didesain untuk menampung sampah sebanyak 50 ton per hari dengan masa pakai kurang lebih 3,14 tahun.

Sistem pengelolaan menggunakan controlled landfill dengan dilengkapi berbagai fasilitas. Antara lain pagar gapura, jalan operasi, kantor, gudang bank sampah induk, garasi, Taman Kehati dan Edukasi, IPAL, zona aktif, buffer zone, area pengomposan, timbangan dan pos jaga.

“TPA Karangdiyeng dibangun sejak 2020, bertujuan untuk meningkatkan daya tampung pengelolaan sampah. Sebab, TPA kita di Belahan Tengah sudah overload per November 2020 lalu. TRC juga dibentuk dan launching hari ini, bertugas untuk menangani sampah liar dan membantu keadaan emergency pohon tumbang di Kota Mojosari,” papar Didik.

Pantauan di lapangan, Kegiatan seremonial ini ditutup dengan penyerahan penghargaan kepada sopir teladan, para pemenang Lomba Desa Berseri pada Peringatan Hari Bumi, pemberian apresiasi untuk empat Sekolah Adiwiyata Provinsi, pemakaian rompi pada TRC DLH, penyerahan kunci kendaraan operasional, serta penandatanganan prasasti peresmian oleh Bupati Pungkasiadi. [min.adv]

Tags: