Bupati Sambari Wajibkan Perusahaan Rapid Test Karyawan di Kabupaten Gresik

Gresik,Bhirawa
Untuk memangkas  penyebaran COVID-19 atau virus Corona di Gresik, Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto mewajibkan semua perusahaan di Gresik melakukan rapid test. Tindakan ini dilakukan Bupati Sambari tidak ingin kecolongan seperti yang terjadi di perusahaan rokok Sampoerna, Surabaya.
Memang, Gresik terdapat banyak perusahaan yang memiliki ratusan  bahkan ribuan karyawan. Jangan sampai hanya karena satu orang yang terkonfirmasi  positif kemudian menular kepada beberapa karyawan lain. Akhirnya perusahaan tersebut ditutup.”Bagi kami, jangankan perusahaan. Pasar pun kalau sudah terkonfirmasi positif, pasti akan kami tutup. Kami himbau agar semuanya berhati-hati. Hal ini jangan sampai terjadi di Gresik. Untuk itu, agar semuanya bisa melihat dirinya sendiri. Kami tidak ingin ada perusahaan yang tutup karena COVID-19” tandas Bupati didampingi oleh Wakil Bupati (Wabup) Gresik, Moh. Qosim dan anggota Forkopimda yang lain.
Keinginan bupati untuk melaksanakan rapid test karyawan perusahaan direspon positif. Hampir semua perusahaan menyatakan siap dan akan segera berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik. Dari Petrokimia Gresik bahkan sudah melakukan rapid test pada 91 % karyawannya. PT Wilmar menyatakan sudah melaksanakan rapid test pada 30% karyawan. Sedangkan,  PT KAS, Garuda Food, dan PT Smelting siap melaksanakan rapid test dan akan berkoordinasi dengan Gugus Tugas Pencegahan COVID-19 Gresik.
Lebih jauh bupati menyatakan, bahwa pihaknya sudah mengantisipasi sejak sebelum terjadinya pandemic Corona terjadi.
“Kami sudah melakukan sosialisasi yang terus menerus, mulai dari sosialisasi massal yang dihadiri oleh dua ribu orang dan menghadirkan ketua Ikatan Dokter Spesialis Paru dan Kepala Dinkes Propinsi Jawa Timur. Sejak saat itu kami selalu dan selalu melakukan sosialisasi. Kalau dilihat dari perkembangan, Jumlah terkonfirmasi positif Covid 19 di Gresik tidak separah kabupaten kota tetangga” kata Sambari.
Wabup  Gresik, Moh Qosim menjelaskan bahwa kalau diteliti dari tracing penyebaran COVID 19 di Gresik hanya satu yang berasal dari Gresik murni yaitu korban yang dari Sidayu. Sedangkan yang lain terbagi dari klaster Surabaya sebanyak 25 orang, klaster Jakarta 4 orang, klaster Haji 2 orang dan klaster pelayaran sebanyak 4 orang.
Seperti yang diharapkan Bupati, Wabup Qosim juga menyatakan agar kejadian seperti perusahaan rokok itu tidak terjadi di Gresik. Juga kejadian rapid test di pasar seperti di Kabupaten tetangga juga tidak terjadi di Pasar Gresik. (eri)

  

Tags: