Bupati Sampang Mengaku Menjadi Korban Hoax Medsos

Slamet Junaidi

Sampang, Bhirawa
Jelang Pilpres 2019 Bupati Sampang Slamet Junaidi mengaku menjadi korban hoax media sosial. Pengalaman tak mengenakkan ini disampaikan Bupati Sampang di pers gathering dengan awak media di aula Pendopo Sampang, Selasa malam (26/3/2019).
“Jabatan Bupati merupakan jabatan politik dan boleh saja memiliki afiliasi politik pada salah satu calon, kalau ASN itu harus netral, namun yang parah ada tuduhan hoax satu akun di media sosial yang menuduh Bupati mengkondisikan kepala desa untuk pemenangan calon presiden tertentu, saya sebagai Bupati Sampang sangat dirugikan dan saat ini pemilik akun tersebut sudah diproses secara hukum di Kepolisian Polres Sampang,” kata dia.
Setelah ditelusuri aparat kepolisian pemilik akun itu ternyata tenaga honorer di salah satu Madrasah di Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang.
“Saat ini pemilik akun dipanggil polisi nangis-nangis ke saya, karena berita hoax tersebut sudah menyebar kemana-mana, tetap proses hukum sesuai aturan yang berlaku,” ujarnya.
Kasubbag Humas Polres Sampang Ipda Eko Puji Waluyo belum bisa memberikan informasi apapun terkait penanganan kasus tersebut, karena masih menunggu instruksi pimpinan untuk memberikan pernyataan resmi.
“Saat ini pimpinan ada agenda rapat di Polda Jatim,” ucapnya.
Di tempat terpisah Faisol Ramdhani Humas Kementerian Agama (Kemenang) Kabupaten Sampang membenarkan, bahwa ada salah satu pegawai tenaga honorer Kemenag Sampang, di salah satu Madrasah di Kecamatan Robatal, bernama Abd Rohman tiga hari lalu diketahui berada di kantor polisi.
“Saat kami menanyakan yang bersangkutan, ia mengaku menjadi korban akun grub 2019 gantipresident dan ikut menyebarkan isssu di medsos, kasus ini harus menjadi pelajaran bersama untuk bijak dan arif menggunakan medsos. Terkait penanganaan kasus hukumnya yang saat ini berjalan, kami dari Kemenag Sampang menyerahkan sepenuhnya pada pihak kepolisian,” paparnya. [lis]

Tags: