Bupati Siap Jemput Guru Pulang ke Magetan

Suprawoto

Magetan, Bhirawa
Bupati Magetan, Suprawoto menginginkan para guru berkuliatas yang saat ini bekerja di luar daerah untuk bersedia pulang memajukan pendidikan di daerah asalnya.
“Kalau para guru dan wali murid ini memiliki keluarga guru bagus saat ini bekerja di luar daerah, silakan pulang ke Magetan. Kalau perlu saya jemput,” ucapnya saat memberikan sambutan pada peluncuran buku berjudul “Karya Pertama Kami (KPK)” oleh siswa-siswi SDN Unggulan di Magetan, Sabtu (6/10).
Menurut dia, pada zaman sekarang ini, orang tidak perlu bekerja secara linier, dan harus berani membuat lompatan.
“Kita tidak bisa lagi berpikir secara linier, harus melompat,” katanya. Ia mengungkapkan, setiap melakukan kunjungan kerja ke wilayah, sering menemui sekolah yang mengalami kekurangan guru.
Kalau menunggu formasi, (masalah kekurangan guru) tidak akan pernah selesai. Maka kalau memang ada guru asal Magetan yang masih di luar daerah, suruh pulang. Kalau perlu dijadikan kepala sekolah, agar tertarik untuk pulang ke Magetan, ujarnya.
Dengan begitu, lanjutnya, maka pendidikan di daerahnya akan cepat maju.
Bukan hanya guru yang akan difasilitasi kepindahannya ke Magetan, tapi juga dokter spesialis. Begitu juga kalau ada yang memiliki saudara dokter spesialis saat ini ada di luar daerah.
“Silakan kalau mau pulang ke Magetan. Agar rumah sakit di Magetan bisa lebih bagus,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut Suprawoto juga menyambut baik atas terbitnya buku pertama yang merupakan karya 16 siswa-siswi SDN Unggulan tersebut.
Menurut dia buku yang ditulis oleh siswa-siswi tersebut akan dikenang sepanjang masa.
“Saya menyambut baik kepada anak-anak saya yang telah menerbitkan buku pertama ini. Saya yakin, sampai dunia kiamat, karya anak-anak ini akan dikenang,” ujarnya.
Karena, lanjut dia, buku itu nanti akan tersimpan di perpustakan, baik yang dalam bentuk buku maupun digital.
Ia kemudian memberikan contoh nama besar Raden Ajeng (RA) Kartini yang dikenang hingga saat sekarang, karena dulu rajin menulis.
Bupati berharap para guru dan orang tua murid juga ikut menerbitkan buku pertamanya seperti yang telah dilakukan oleh siswa-siswi SD itu.
“Saya berharap, nantinya para guru dan para orang tua murid juga menerbitkan buku yang pertama, seperti yang lakukan siswa-siswi ini,” katanya.
Sementara itu, Kepala SDN Unggulan, Heny Farida Trisniwati menyatakan buku tersebut sudah dipersiapkan sejak tahun lalu.
“Buku itu merupakan tulisan anak-anak yang sudah disiapkan sejak tahun lalu. Tidak mendadak,” jelasnya. Menurut dia, tulisan anak didiknya sudah melalui proses seleksi sebelum disunting untuk dicetak menjadi sebuah buku.
Buku tersebut antara lain berisi cerita pendek, puisi, tentang prestasi sekolah tersebut dicetak setebal 50 halaman dan telah berlabel `International Standart Book Number (ISBN). [ant/tok]

Tags: