Bupati Sidoarjo Ajak Warga Perhatikan ABK

Bupati Saiful Ilah saat memberikan penghargaan kepada salah satu ABK. [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Bupati Sidoarjo mengajak warganya untuk memperhatikan ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) yang perlu mendapatkan penanganan secara khusus pula. Mereka hendaknya disesuaikan dengan kemampuan dan potensinya, sehingga penanganan yang tepat kepada mereka dapat tercapai.
Itulah ajakan Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah SH MHum pada Peringatan Hari Kesadaran Autisme Sedunia sekoligus Hari Pendengaran Internasional, dihadapan ratusan ABK Sidoarjo, pada Minggu (7/5) kemarin, di Halaman Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Sidoarjo.
Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah mengatakan, keberadaan ABK memerlukan perhatian khusus. Penanganannya juga harus secara multi dimensi, baik dari segi kesehatan, pendidikan, sosial, hukum dan ekonomi. ”Bentuk pelayanan pendidikan khususnya kepada mereka hendaknya disesuaikan dengan kemampuan dan potensinya. Sehingga begitu penanganan yang tepat kepada mereka dapat tercapai,” jelas Saiful Ilah.
Sehingga Bupati Saiful mengajak kepada semua pihak untuk ikut aktif dalam menangani anak-anak berkebutuhan khusus. Rasa kebersamaan dan solidaritas kepada mereka diharapkan dapat ditunjukkan masyarakat. ”Dengan begitu pembangunan di bidang sosial Kab Sidoarjo dapat terus terwujud,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dindikbud Sidoarjo Mustain Baladan juga mengatakan kalau kegiatan ini tidak hanya diikuti oleh ABK saja. Tetapi ada paguyuban  orang tua ABK yang mendapatkan  pelayanan autism, maupun gangguan pendengaran di UPT ABK Sidoarjo. Selain itu juga hadir 10 lembaga dari asosiasi lembaga ABK, 10 SLB dan 30 sekolah inklusi.
Kegitannya sekarang ini jalan sehat, yang bertujuan untuk mengajak anak mengenal lingkungan sosial dan pembiasaan berolah raga sendiri sedini mungkin. Selain itu ada kegiatan pentas seni dan lomba mewarnai yang bertujuan untuk mengembangkan dan memaksimalkan potensi yang dimiliki ABK.
Dalam peringatan kali ini juga diselenggarakan kegiatan bersih-bersih telinga. Kegiatan itu juga sebagai bentuk sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya pendengaran pada anak. Ada juga kegiatan konsultasi mengenai ABK. ”Kegiatan ini untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang gejala umum pada anak berkebutuhan khusus,” jelas Mustain Baladan. [ach]

Tags: