Bupati Sidoarjo Desak Layanan RSUD Ditingkatkan

5-Foto A-ruang operasi-AchSidoarjo, Bhirawa
Pelayanan RSUD terhadap masyarakat yang membutuhkan pengobatan atau rawat inap dinilai Bupati Sidoarjo masih kurang maksimal. Sebab hingga kini masih banyak keluhan-keluhan dari masyarakat, terutama masyarakat yang menggunakan fasilitas BPJS (Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial) Kesehatan.
Hal ini ditegaskan Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah SH MHum saat meresmikan Graha Delta Husada RSUD Sidoarjo, Senin (29/2) siang. Hadir pula dalam acara itu Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin, Ketua DPRD Sidoarjo Sulamul Hadi Nurmawan juga para jajaran pimpinan SKPD terkait.
Bupati Saiful Ilah mengingatkan, pelayanan RSUD yang diberikan kepada masyarakat masih harus ditingkatkan. Mengingat peningkatan, pertumbuhan masyarakat cukup cepat, sehingga perlu pelayanan yang cepat pula. Begitu juga, masyarakat yang menggunakan fasilitas BPJS bisa mendapatkan fasilitas lebih baik, tetapi mereka juga harus menambah biayanya.
”Kami memberikan respon sangat positif atas peresmian Gedung Graha Delta Husada yang penuh dengan fasilitas mewah. Fasilitas rawat inap VIP dan VVIP serta RS setingkat internasional. Maka kebutuhan kesehatan masyarakat akan semakin tercukupi,” tegas Abah Ipul sapaan sehari-harinya.
Selanjutnya, bupati juga meminta pihak RSUD untuk segera menambah jumlah kamar rawat inap kelas III, karena kebutuhannya sangat mendesak, agar tak lagi ada keluhan dari masyarakat akan keterbatasan kamar rawat inap. ”Segera dipikirkan masalah kamar ini, demi layanan maksimal bagi masyarakat Sidoarjo,” pinta Saiful Ilah.
Sementara itu, Dirut RSUD Sidoarjo, dr Atok Irawan, dalam sambutan peresmian menyampaikan, kalau gedung yang menghabiskan anggaran Rp30,9 miliar ini memiliki 40 kamar VIP dan enam kamar VVIP dengan dokter-dokter spesialis dibidangnya masing-masing. ”Proses pembangunan yang sudah direncanakan selama enam tahun ini, Alhamdulilah bisa terlaksana dan diresmikan tahun 2016 ini,” jelas Atok.
Dr Atok juga menambahkan, kedepan pihak RS juga akan berusaha menambah mesin cuci darah (hemodialisa) sebanyak 100 unit, agar bisa memberikan layanan maksimal kepada pasien cuci darah. Saat ini masih memiliki 23 mesin cuci darah, kedepan akan dimaksimalkan hingga 100 mesin cuci darah.
Menurutnya, kalau alasan pembangunan gedung paviliun ini untuk mengantisipasi atas permintaan rawat inap yang sangat tinggi. Karena kondisi pasien sekarang ini sering terjadi indent, antri MRS (Masuk Rumah Sakit), bahkan dengan terpaksa pernah menolak pasien. Kondisi ini dilakukan, karena RSUD kehabisan tempat tidur. Maka perlu adanya penambahan tempat tidur.
”Jumlah pasien MRS per harinya dari IGD sekitar 70 hingga 80 orang, dari rawat jalan sekitar 10 hingga 15 orang dan yang untuk paviliun yang melakukan daftar antrian mau rawat inap bisa mencapai 15 hingga 20 orang. Makanya, dengan adanya pembangunan gedung paviliun itu, nantinya jangan sampai ada lagi pasien yang ditolak,” jelas dr Atok. [ach]

Tags: