Bupati Sidoarjo Diminta Sidak Panti Pijat Plus Bungurasih

Panti Pijat Plus BungurasihSidoarjo, Bhirawa
Warga Desa Bungurasih Barat, Kec Waru, mengaku gemas karena sejumlah panti pijat plus di desa mereka, tidak juga ditutup-tutup petugas. Informasi dari Kec Waru beberapa saat kalau panti-panti pijat itu telah ditutup pada 8 September 2014 lalu, namun ditegaskan warga adalah bohong besar.
”Karena Bulan Oktober 2014 lalu, warga masih seringkali melihat dan memantau hampir setiap hari praktek prostitusi itu masih berlangsung,” ujar Zakaria Ahmad, warga Bungurasih Barat, Kec Waru, belum lama ini.
Menurut Zakaria, maka besar harapan warga hingga meminta Bupati Sidoarjo Saiful Ilah, Kepala Satpol PP, Kapolsek Waru, Camat Waru,  untuk mengecek kebenaran dari pengaduan warga itu. Warga menyarankan bila Bupati Saiful Ilah berniat Sidak supaya jangan sampai diinformasikan kepada bawahannya. Karena khawatir dibocorkan para bawahannya. Sehingga pemilik panti pijat siap-siap kalau akan ada Sidak.
Warga menyebut, sejumlah panti pijat plus  yang juga dipakai untuk praktek prostitusi itu diantaranya panti pijat yang dahulu memiliki nama Isabela, Barcelona, Ibu Wiwid, Ibu Asih, dan Kharisma.
”Kini hanya bertuliskan ‘pijat’. Namun kenyataannya semua panti pijat yang ada di wilayah Desa Bungurasih itu menyediakan layanan sex atau sebagai lokasi praktek mesum,” kata Zakaria.
Terkait pengaduan warga itu, pihak Kec Waru dalam rilisnya yang disampaikan lewat Pusat Layanan Pengaduan Masyarakat (P3M) Kab Sidoarjo, pada 21 Januari 2015 lalu,  menegaskan kalau sudah menutup operasional tempat panti pijat itu pada 19 Januari 2015 kemarin.
Penutupan itu, menurut petugas Kec Waru, menindak lanjuti pengaduan warga dan dari hasil rapat Forpimda Kec Waru. Masyarakat dan tokoh agama di Desa Bungurasih, juga diminta untuk membantu petugas, agar kegiatan itu tak sampai muncul kembali di kemudian hari. [ali]

Tags: