Bupati Sidoarjo Imbau Pawai Budaya Tak Monoton

Bupati Sidoarjo dan Kepala Disbudpar Jatim serta jajaran lainnya bersama menombol bel keberangkatan pawai. [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Pawai budaya yang sudah menjadi agenda tahunan ini diharapkan Bupati Sidoarjo jangan sampai monoton. Jangan sampai itu-itu saja, harus ada perubahan kreasi dan inovasi, mengingat seluruh seluruh wilayah kecamatan Sidoarjo ini mempunyai tonggak sejarah masing-masing yang perlu dilestarikan.
Apalagi pawai budaya kali ini digelar bersama-sama Provinsi Jatim, yang telah mengikut sertakan sekitar 14 kabupaten/kota. Juga dari seluruh SDKP, BUMD dan seluruh kecamatan yang ada di wilayah Sidoarjo, termasuk juga dari unsur-unsur yang lain. ”Oleh karena itu, saya sangat berharap pawai wisata ini bisa dijadikan moment paket wisata Sidoarjo maupun Jatim. Dukungan dari semua pihak juga sangat diharapkan, agar semuanya berjalan dengan baik,” harap Bupati Sidoarjo Saiful Ilah SH MHum saat memberangkatkan pawai wisata, Minggu (12/3) di Alun-alun Sidoarjo.
Kepala Disbudpar Jatim, Dr Jariyanto MSi juga menambahkan kalau target dari kegiatan ini semua adalah untuk mensosialisasikan budaya-budaya Jatim yang sangat baik ini harus dan terus dilestarikan. Jangan hanya ada, tetapi pelestariannya sangat kurang, sehingga nantinya budaya kita akan habis dengan sendirinya apabila tidak ada warga yang peduli untuk melestarikan. ”Jadi kekuatan nilai-nilai budaya itu bisa tumbuh di masing-masing wilayah. Jangan sampai tarian asli Sidoarjo, tetapi bergaya luar Sidoarjo. Seperti itulah yang perlu dihindarkan,” katanya.
Menurutnya, pawai budaya merupakan penampilan bentuk seni arak-arakan, baik tari, musik, fashion, maupun kendaraan hias yang digarap secara kolosal, atraktif yang bertemakan Budaya Laut, atau Budaya Pesisir. Jadi mereka yang ikut ini harus bisa menggambarkan sadism dan rias busana yang memenuhi adat kesopanan. ”Semua tim yang itu harus berpakaian menyatu dengan tampilan pawai. Termasuk petugas sound maupun sopir, jika menggunakan kendaraan tertentu,” tegas Jariyanto.
Selain Sidoarjo, 14 Kabupaten Kota yang ikut diantaranya Surabaya, Probolinggo, Pemekasan, Lamongan, Kota Probolinggo, Gresik, Tuban, Sumenep, Situbondo, Pasuruan kota dan kabupaten, Sampang dan Bangkalan.
Sementara kondisi lapangan, sejak pagi beragam corak warna budaya dan kesenian dari 14 Kab/kota di Jatim serta ribuan pengunjung telah memenuhi Alun-alun Sidoarjo. Mereka peserta pawai berjalan mulai dari Jl Achmad Yani/ Alun-alun Sidoarjo sampai  parkir timur GOR Jl Pahlawan, gerakan mereka telah membius warga kota Sidoarjo yang antusias menontonnya.
Selain tampilan dari 14 kab/kota di Jatim, dalam FKPU ke 11 tahun 2017 juga disemarakan tampilan pawai budaya dari 58 OPD di Pemkab Sidoarjo. Dengan mengambil tema budaya kerajaan Jenggoloan. Yang nobe bene cikal bakal Kab Sidoarjo. Tempat finish di Parkir Timur GOR Sidoarjo juga disajikan menu makanan khas Sidoarjo secara gratis. Seperti lontong kupang, lontong balap dan lontong cecek  sebanyak 7.500 porsi. [ach.kus]

Tags: