Bupati Sidoarjo Ingatkan OPD Tak Takut Serap Anggaran

Saiful Ilah. [alikus/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah, benar-benar prihatin dengan masih rendahnya angka serapan anggaran tahun 2018 ini yang dilakukan OPD di Pemkab Sidoarjo.
Pasalnya, menurut bupati yang akrab disapa Abah Ipul ini, sampai lewat semester pertama tahun anggaran 2018 ini, mendapat laporan sementara kalau angka serapan anggaran masih berkisar 21.70% saja.
”Kita punya anggaran, buat apa tidak diserap untuk membangun Sidoarjo, maka harus punya inovasi dalam kerja,” katanya serius, Rabu (4/7) kemarin.
Maka semua OPD di Pemkab Sidoarjo diminta untuk membelanjakan anggarannya. Kalau tidak, maka pembangunan di Sidoarjo akan terhenti. OPD di Pemkab Sidoarjo harus dimotivasi agar tak perlu takut membelanjakan anggarannya. Dengan catatan asal proses pelaksanaannya tepat sesuai aturan.
”Kinerja Pemkab Sidoarjo itu bagus, karena hasil laporan keuangan kita sudah lima kali dapat penilaian WTP, maka tak perlu takut, kita harus takut hanya dengan Allah,” katanya memotivasi.
Saat ini Bagian Hukum Pemkab Sidoarjo juga terus menggencarkan sosialisasi kepada OPD di Pemkab Sidoarjo, untuk memanfaatkan adanya Program TP4D (Tim Pengawal Pengamanan Pemerintah dan Pembangunan Daerah). Yang bertujuan untuk mendampingi OPD, agar tak terjadi penyimpangan bahkan sampai terjadi korupsi atas jalannya proyek pembangunan di OPD nya.
”Program positif dan gratis yang difasilitasi Kejari Sidoarjo ini agar program pembangunan di OPD tidak sampai terjadi penyimpangan, kalau tidak direspon, kan sangat disayangkan,” kata Kabag Hukum Pemkab Sidoarjo, Hery Suhartono.
Menurut Hery, adanya program TP4D itu harus bisa meningkatkan dan mengoptimalkan serapan anggaran OPD untuk melaksanakan program kerja di OPD. OPD di Kab Sidoarjo bisa mengajukan pendampingan pada Tim TP4D ini untuk pelaksanaan proyek program kerjanya, mulai awal sampai selesai.
Berapapun nilai rupiah program kerjanya. Masalah rendahnya serapan anggaran, tak hanya di daerah lain di Indonesia saja, tapi juga terjadi di Kab Sidoarjo. Penyebab rendahnya penyerapan anggaran di OPD, salah satunya disebabkan karena merasa was-was terhadap program kerjanya salah. Sehingga khawatir nanti akan berhadapan dengan masalah hukum. [kus]

Tags: