Bupati Sidoarjo Ingin Pegawainya Hadir Tepat Waktu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor saat memberi pengarahan peserta apel bersama di Alun-alun. [achmad suprayogi/bhirawa]

Pemkab Sidoarjo, Bhirawa
Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor Ali S.IP atau Gus Muhdlor meminta seluruh pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo lebih menghargai waktu.

Agar pola kerja bisa berjalan dengan baik. Permintaan tersebut disampaikannya dalam apel bersama Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo, di Alun-alun, pada Selasa (2/3) pagi.

Dikatakannya sudah saatnya merubah kebiasaan. Setiap pegawai diharapkan membiasakan hadir tepat waktu dalam setiap kegiatan. Jangan sampai terlambat. Pegawai Pemerintah Kabupaten harus berubah, lebih menghargai waktu.

“Setiap zaman pasti ada orangnya, dan orang pasti ada zamannya, zamanya sudah berubah, sekarang Muhdlor Subandi, acara jam 7 toleransinya 30 menit,” ucapnya.

Pesan lainnya yang disampaikan terkait penggunaan dana PIWK (Pagu Indikatif Wilayah Kecamatan). Dirinya berpesan kepada para camat untuk dapat segera menggunakan dana PIWK tersebut. Seperti untuk pelaksanaan kegiatan pemeliharan jalan kabupaten yang berada di wilayahnya.

“Pagi-pagi sudah mendapat telepon dari radio, masalah jalan, masalah macem-macem, saya harapkan terutama untuk PIWK, para camat, jangan sampai PIWK tidak jalan karena masalah anggaran, ” tegasnya.

Gus Muhdlor juga mengatakan, saat ini hanya ada dua camat yang merespon penggunaan dana PIWK. Yakni Camat Sukodono dan Taman. Dirinya berharap 16 kecamatan yang lain dapat segera memanfaatkan dana PIWK tersebut.

Kecuali Kecamatan Tulangan yang hanya memperoleh dana PIWK sebesar Rp82 juta. Untuk itu Gus Muhdlor meminta Camat Tulangan untuk berkoordinasi dengan Dinas PU Bina Marga dan SDA Sidoarjo.

Ia juga meminta kepada Kepala Dinas PU Bina Marga dan SDA Sidoarjo untuk mengawal pemanfaatan dana PIWK tersebut. “Ini dua camat spesial karena dikandani langsung clek (merespon), kepada dua camat saya ucapkan terimakasih sebesar-besarnya,” ucapnya.

Gus Muhdlor juga menegaskan terkait TPP (Tunjangan Perbaikan Penghasilan). Dirinya meminta pencairan TPP harus dibarengi dengan kinerja yang diharapkan masyarakat. Jangan sampai hanya mau menerima TPP tapi tidak mau bekerja.

“Bupati kesusu tandatangani TPP, tapi yo kudu kerjo, sepakat nggeh,” ucap logat jawanya dibarengi jawaban sepakat dari peserta apel.

Permitaan selanjutnya adalah, pihaknya tidak ada lagi sekat antara dirinya dengan pegawai Sidoarjo. Namun harus tetap profesional dan tahu cara menempatkan diri. Dapat mengikuti ritme bekerjanya serta siap kerjasamanya dalam membangun Kabupaten Sidoarjo.

“Mohon kerjasamanya, kami berdua ini bukan siapa-siapa, kami menginginnkan ada singkronisasi untuk bisa jalan bersama, lari bersama bukan untuk saya tapi untuk Sidoarjo lebih maju,” pinta Gus Muhdlor. [ach]

Tags: