Bupati Sidoarjo Kunjungi Korban Banjir Jabon

Bupati Sidoarjo Saiful Illah berdiskusi dengan warga yang kebanjiran di Posko Banjir di Desa Kupang, Kec Jabon. [achmad suprayogi/bhirawa].

Sidoarjo, Bhirawa
Setelah warganya mengalami kebanjiran yang cukup parah sekitar dua minggu lamanya, yang melanda di beberapa desa wilayah Kec Jabon dengan kedalaman 50 cm hingga 70 cm. Akhirnya disidak Bupati Sidoarjo Saiful Ilah, Sabtu (22/1) kemarin.
Bencana banjir yang sudah rutin tiap tahun itu, disinyalir karena faktor peningkatan volume air yang mencapai ketinggian di atas 50 cm, ditambah dengan pasang air laut serta aliran Sungai Jabon yang tidak dapat mengalir. Sehingga mengakibatkan luapan air sungai ke area tambak dan membuat jebolnya skip pintu air yang berada di Telocor.
Bupati Sidoarjo Saiful Illah disela-sela mengunjungi lokasi banjir mengatakan kalau banjir ini menjadikan masalah serius, sehingga persoalan banjir perlu ditangani secara bersama-sama dan mencarikan solusi atau jalan keluar yang terbaik. Agar aliran sungai dari Bangil, Pasuruan melintasi di Jabon dapat teratasi dengan secepat.
Persoalan banjir di Jabon, terutama penanganan pada warga. Pihak PemkabSidoarjo sudah memberikan bantuan kesehatan dari Puskesmas setempat, BPBD maupun lainya disiagakan pada Posko banjir masing-masing desa. ”Terkait bantuan logistik, Sembako dan air bersih sudah didistribusikan pada warga yang membutuhkan,” katanya.
Menurutnya, banjir yang menggenangi rumah warga ini akan dipantau dan ditangani sebuah tim, yang terdiri dari Dinas Pengairan, BPBD Sidoarjo dan lain-lainya untuk pemasangan pompa air. Nantinya dilakukan penyedotan dan airnya dibuang ke Sungai Porong (Sunga Brantas). ”Kondisi ini harus dilakukan bersamaan dengan penutupan saluran air yang berada di seputaran lima desa yang terendam banjir,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Kupang Suryadi menjelaskan, kalau banjir saat ini lebih parah dari tahun-tahun sebelumnya. Desa yang terendam banjir diantaranya Desa Kupang, Desa Kedungpandan, Desa Semambung, Desa Tambak Kalisogo, Desa Kedungrejo dan Desa Balongtani. ”Paling parah yaitu Desa Kupang, Tambak Kalisogo, Semambung dan Kedungpandan. Dikarenakan air semakin bertambah, mencapai ketinggian sekitar 50 Cm hingga 70 Cm,” jelasnya.
Kondisi di lapangan terjadi intensitas curah hujan yang tinggi di beberapa tempat, seperti Bangil, Pandaan, Pasuruan dan Malang yang terus berkelanjutan, membuat aliran dari sungai yang berada di Kalianyar, Bangil menuju Jabon, Sidoarjo tidak mampu menampung. [ach]

Tags: