Menjelang musim hujan tahun 2019 ini, tumbuhan enceng gondok masih menghambat aliran sungai di Ds Semambung Kec Gedangan. [alikus/bhirawa]
Selama tahun 2019 ini, jumlah kasus kebakaran yang menimpa tempat di Kabupaten Sidoarjo mencapai sampai 150 kasus. Tempat itu meliputi rumah, pabrik dan ilalang.
Sedangkan kejadian kasus angin puting beliung, pada tahun 2019 ini, kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sidoarjo, Ir Dwijo Prawiro, mengalami penurunan kejadian dibanding dengan tahun 2018 lalu.
“Demikian pula kejadian banjir, pada tahun 2019 ini, kasusnya menurun dibanding pada tahun 2018 lalu, tapi maaf jumlahnya saya tidak hafal persis,” kata Dwijo, Rabu (4/12 ) kemarin, di alun-alun Sidoarjo, disela-sela menggelar apel gabungan kesiap-siagaan menghadapi bencana di tahun 2019/2020.
Bupati Sidoarjo dalam kesempatan itu mengajak semua masyarakat di Sidoarjo punya empati tinggi dalam menghadapi terjadinya bencana alam. Bila melihat kejadian, dihimbau segera melaporkan pada petugas. Supaya korban bencana bisa mendapat pertolongan. Dan bencana bisa segera ditanggulangi.
Menurut Bupati Saiful Ilah, salah satu upaya menghindari terjadinya bencana alam misalnya, masyarakat sangat dihimbau agar tidak seenaknya membuang sampah ke sungai, selokan atau tempat saluran air lainnya. Karena dampaknya pasti akan terjadinya luapan air.
Mumpung saat ini di Kab Sidoarjo belum turun hujan, dirinya memerintahkan OPD terkait mengeruk lumpur, membersihkan sampah dan membersihkan enceng gondok di sungai. Serta menghimbau masyarakat tidak membuang sampah dengan seenaknya ke sungai.
“Kalau angin puting beliung tak bisa dicegah, itu terjadi karena alam, tapi kalau banjir bisa dicegah, dengan cara pola perilaku positif masyarakatnya,” pesan Bupati Sidoarjo dua periode tersebut.
Dirinya mengaku keprihatinannya, karena baru saja mendapat pesan lewat Medsos, warganya yang berada di Pondok Chandra, Kec Waru, terekam oleh warga yang lain sedang membuang sampah di jalanan. [kus]
