Bupati Sidoarjo Nonton Sampai Pagi Pagelaran Wayang Kulit HUT Provinsi Jatim

Bupati Saiful Ilah, secara simbolis menyerahkan sebuah wayang pada salah satu dalang

Sidoarjo, Bhirawa
Pagelaran seni dan budaya berupa wayang kulit semalam suntuk yang digelar di Pendopo Delta Wibawa Kab Sidoarjo, Jum at (13/10) akhir pekan kemarin, untuk memperingati hari jadi Provinsi Jawa Timur ke 72, berjalan lancar dan sukses.
Selain ditonton masyarakat Sidoarjo pecinta wayang kulit, juga hadir undangan istimewa dari kalangan anggota DPRD Jawa Timur.
Tak ketinggalan juga hadir, Bupati Sidoarjo Saiful Ilah, sebagai tuan rumah. Bahkan Bupati yang sudah berusia 68 tahun itu,  menikmati wayang kulit dengan lakon Wahyu Hidayah itu, menyaksikannya sampai pagi.
“Saya menikmati, saya memang suka dengan wayang kulit, maka saya mengikutinya sampai selesai, sampai pagi,” kata Bupati Saiful Ilah, Senin (16/10) kemarin, ditanya kesannya setelah menyaksikan gelar wayang kulit tersebut.
Ia mengatakan banyak tahu tentang lakon cerita wayang kulit. Termasuk lakon Wahyu Hidayah yang dimainkan oleh tiga dalang kondang sekaligus bersama-sama, oleh dalang kondang asal Kab Sidoarjo sendiri.
Yakni oleh dalang Ki Bambang Sudiyo asal Desa Jogosatru Kec Sukodono, Ki Rachmat Hadicarito asal Desa Karangpuri Kec Wonoayu, dan Ki Hasan Yulianto asal Desa Gebang Kec Sidoarjo.
Bupati Saiful Ilah mengatakan lakon itu bagus, karena menceritakan proses turunnya kanugerahan atau kemulyaan dari Dewa kepada raja Puntodewo raja dari Amarta.
“Zaman dulu itu tidak ada televisi bioskop seperti sekarang, jadi kalau cari hiburan ya yang ada cuma nonton pagelaran wayang kulit,” katanya.
Dalam cerita wayang kulit, menurut Bupati Saiful Ilah, banyak disisipi pesan-pesan bagus dan pitutur luhur untuk mengarungi perjalanan kehidupan.
Salah satu anggota DPRD Jatim yang hadir, Anik Maslakah, sempat menyampaikan apresiasinya dengan gelar budaya dan seni wayang kulit ini.
Menurut Ia, dengan ditampilkannnya budaya warisan bangsa ini dapat dijadikan sebagai suatu pembinaan. Dengan memberi kesempatan tampil.
Plt Kepala Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata Kab Sidoarjo, Drs Djoko Supriyadi, sempat berkomentar, meski dalam gelar wayang kulit tersebut dimainkan oleh tiga dalang sekaligus, tidak ada masalah dan tidak ada kesulitan.
“Karena mereka itu dalang kondang yang sudah profeaional,” kata Djoko.
Ia sempat menyampaikan, ditampilkannya tiga dalang sekaligus karena sudah sesuai kesepakatan bersama para dalang. Agar mereka bisa berkesempatan sama-sama tampil.
“Bupati saja sampai tertarik menyaksikannya, sehingga nonton sampai pagi,” katanya.
Disampaikan Djoko, dipilihnya menggelar wayang kulit dalam memperingati HUT Provinsi Jatim ke 72 ini, tujuannya agar jangan sampai masyarakat saat ini sampai melupakan budaya pagelaran wayang kulit. Yang merupakan warisan budaya bangsa. Acara dimulai pada pukul 19.00 WIB sampai selesai.
Sebelum pagelaran wayang kulit ini dimulai, kata Djoko ditampilkan lebih dulu tarian khas Sidoarjo dan tampilan campur sari Madu Mulyo asal Desa Jogosatru Kec Sukodono, untuk menyambut para tamu-tamu yang hadir. (kus)

Tags: