Bupati Sidoarjo Setujui Pendirian Rumah Sakit Baru

1-baca-Ach-1Sidoarjo, Bhirawa
Pertumbuhan penduduk Kab Sidoarjo mengalami peningkatan yang cukup tajam. Sehingga kebutuhan RS juga harus ditambah, agar tak terjadi penumpukan di RSUD Sidoarjo. Maka  Bupati Sidoarjo juga sangat setuju usulan camat agar ditambah RS baru.
Melihat kondisi ini, akhirnya warga Sidoarjo wilayah barat sekitar Kec Krian, Balongbendo, dan Tarik berkeinginan memiliki RS sendiri. Usulan itu kembali disampaikan Camat Tarik, Aan Alifauzansyah kepada Bupati Sidoarjo Saiful Ilah akhir pekan kemarin.
Menurut Aan Alifauzansyah, warga Kec Tarik dan Balongbendo selama ini mengeluhkan keberadaan RSUD Sidoarjo yang terlalu jauh dari wilayah tempat tinggal mereka. Ini menjadi persoalan berat ketika ada warga yang sakit parah. ”Alhamdulillah, Pak Bupati setuju dan sudah lama ingin ada RS yang baik di kawasan barat,” katanya.
Aan menegaskan, Warga Tarik dan sekitarnya sebetulnya tak meminta RS besar tipe B atau tipe A, yang penting, RS itu dilengkapi dengan fasilitas dan tenaga medis yang memadai. ”Tipe C saja kami sudah bersyukur, yang penting warga tak perlu jauh-jauh ke Sidoarjo atau Surabaya,” ujarnya.
Aan juga mengatakan, RSU harus ada di kawasan barat untuk memudahkan layanan bagi warga pemegang kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Sebab pernah ada warga Tarik yang sudah jauh-jauh datang ke RSUD Sidoarjo tetapi tak mendapat kamar. Sehingga terpaksa kembali lagi dan berobat di RS swasta.
RSUD Sidoarjo di Jl Majapahit merupakan salah satu RS yang ditunjuk pemerintah untuk pelayanan BPJS di Jatim. Sekaligus menjadi rujukan dari RS daerah agar pasien tak menumpuk di RSUD dr Soetomo, Surabaya.
Dengan banyaknya pasien dari daerah lain di RSUD Sidoarjo, banyak pasien asal Tarik, Krian, dan Balongbendo yang sering tak mendapat pelayanan kesehatan. Akibatnya, banyak warga yang memilih berobat ke RSUD Mojokerto. Sebab, jarak antara Kec Tarik dan Kab Mojokerto jauh lebih dekat ketimbang harus ke Sidoarjo. [ach]

Tags: