Bupati Sidoarjo Tunjuk DPMPTSP Jadi Leading Sektor Pertemuan Pengusaha

Bupati Sidoarjo dalam pertemuannya dengan para pengusaha, Kamis (8/4) kemarin. [achmad suprayogi/bhirawa]

Pemkab Sidoarjo, Bhirawa
Strategi pemulihan ekonomi serta upaya menggenjot nilai investasi di Kabupaten Sidoarjo tahun 2021, terus dilakukan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor (Gus Muhdlor) dengan membuka kran komunikasi dengan para pengusaha.

DPM PTSP (Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu) ditunjuk sebagai leading sektor investasi dan perizinan membuat agenda ‘Coffe Morning’ rutin tiga bulan sekali dengan para pengusaha.

Selain target menaikkan investasi, adanya ‘Coffe Morning’ bisa membuka kanal komunikasi non formal antara pengusaha dengan Bupati Sidoarjo, dengan cara ini Gus Muhdlor berharap permasalahan tentang pengurangan karyawan atau Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan potensi pengusaha memindahkan pabriknya bisa dicegah.

“Perkembangan investasi di Sidoarjo pada triwulan I tahun 2021 DPMPTSP mencatat investasi yang masuk diangka Rp 3 triliun. Sedangkan target 2021 DPMPTSP mematok Rp 9 triliun, meski target itu bersifat sementara,” kata Kepala DPMPTSP Sidoarjo Ari Suryono, Kamis (8/4) kemarin.

Ia jelaskan target Rp 9 triliun nilai investasi tersebut juga bisa berubah dengan melihat perkembangan setelah dievaluasi dalam kurun waktu tiga bulan kedepan. Potensi tempat berinvestasi di Sidoarjo masih terbuka lebar.

Sebut saja kawasan baru di Kecamatan Jabon. Area dengan luas mencapai seribuan hektar tersebut saat ini tengah ditawarkan DPMPTSP ke para investor.

“Kawasan industri Jabon lokasinya dekat dengan akses tol Pasuruan dan akan memudahkan transportasi industri. Selain di Jabon ada lagi kawasan industri dekat kota, tepatnya di Jl. Lingkar Timur. Lokasi ini juga sangat strategis dipakai usaha,” ujar Ari.

Pada umumnya yang diminta para investor adalah proses izin mudah. Di hadapan puluhan pengusaha, Gus Muhdlor menjamin urusan perizinan di Sidoarjo tidak ada yang sulit, investor dimudahkan. Keluhan lainnya, perbaikan infrastruktur jalan raya yang sering rusak.

“Urusan perizinan seratus persen kita jamin kemudahannya. Produktivitas sumber daya manusia (SDM) di Sidoarjo sudah terbukti tinggi, sebanding dengan nilai Upah Minimum Kabupaten (UMK),” terang Muhdlor.

Menanggapi keluhan jalan rusak, Muhdlor memastikan perbaikan infastruktur jalan raya yang rusak, terutama di kawasan industri mulai tahun ini secara bertahap akan dibeton.

“Saya mohon sabar sebentar, karena jalan di Sidoarjo ini akan kita beton semua, terutama di kawasan industri yang sering rusak. Bila kita perbaiki dengan aspal hanya bertahan paling lama dua bulan. Jadi tahun ini sudah kita mulai proses pengerjaannya,” katanya.

Dengan terjalinnya hubungan yang baik dengan pengusaha harapan Muhdlor bisa mendongkrak nilai investasi dan akhirnya akan membuka ribuan lapangan kerja baru bagi warga Sidoarjo.

“Dengan naiknya nilai investasi yang masuk ke Sidoarjo otomatis akan membuka peluang kerja baru, oleh karena itu pentingnya membuka ruang komunikasi non formal dengan para pengusaha,” terangnya. [ach]

Tags: