Bupati Situbondo Imbau Lomba Desa Lebih Inovatif

Bupati Situbondo Dadang Wigiarto saat memimpin rakor pembahasan lomba desa di Pemkab Situbondo, Senin (19/3). [sawawi/bhirawa].

(Tarik Minat Wisatawan)
Situbondo, Bhirawa
Secara khusus Bupati Situbondo Dadang Wigiarto, meminta kepada tim lomba desa tahun 2018 untuk merubah sistem dengan sistem yang baru dan meninggalkan sistem lomba desa yang dipakai tahun sebelumnya. Pasalnya, kata Bupati Dadang, selama ini lomba desa terkesan menjadi kegiatan seremonial dan kurang memberikan dampak positif bagi masyarakat maupun kalangan investor. Keinginan ini disampaikan Bupati Dadang saat memimpin rapat koordinasi (rakor) pelaksanaan penilaian dan evaluasi perkembangan desa Senin (19/3).
Rapat yang berlangsung di ruang rapat Bupati itu dihadiri seluruh Camat dan Ketua Tim Penggerak PKK serta sejumlah instansi terkait. Rencananya lomba Desa akan digelar mulai akhir Maret hingga April 2018 mendatang.
Bupati Dadang Wigiarto menuturkan, model lomba desa kedepan harus lebih inovatif dam harus memperhatikan hasil yang telah dicapai desa. Sebab, tegas Bupati Dadang, pencapaian inovasi desa harus menjadi tolak ukur dari seluruh tim penilai. Tidak seperti lomba desa sebelumnya, lanjut Bupati Dadang, dimana pelaksanaannya terkesan seremonial belaka. “Misalnya saja saat parade menyambut kedatangan Kepala Daerah,” tegas Bupati Dadang mencontohkan.
Bupati Dadang melanjutkan, dirinya ingin membina Desa yang menjadi pemenang lomba. Jika dibina dengan baik, katanya, pemenang lomba desa akan menjadi salah satu destinasi wisata unggulan. Oleh karena itu, Dadang memintah seluruh Camat agar berperan lebih besar dalam melakukan perbaikan desa melalui lomba desa. “Dengan lomba desa ini nanti akan memunculkan destinasi desa baru di Situbondo,” papar Bupati Dadang lagi.
Program lain yang disinggung Bupati Dadang di antaranya meminta Camat agar terus menginformasikan program tahun kunjungan wisata 2019 mendatang secara terukur dan intensif. Menurut Bupati Dadang, sektor pariwisata bukan sekedar sekali berkunjung ke Kota Santri, melainkan akan terus berlanjut melakukan kunjungan secara rutin. “Itu akan terjadi jika masyarakat dan pemerintah desa, sejak kini sudah mempersiapkan dan mengelola budaya maupun potensi wisata alam yang ada di setiap desa,” pungkas Bupati dua periode itu. [awi]

Tags: