Bupati Situbondo Ingatkan Penghulu Ikut Tekan Angka Pernikahan Dini

Kasi Bimas Kantor Kemenag memimpin prosesi pelantikan Asosiasi Penghulu Republik Indonesia Kabupaten Situbondo di pendopo Rabu (7/4). [sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa
Sedikitnya 17 penghulu se-Kabupaten Situbondo yang tergabung dalam wadah Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) resmi berdiri setelah dilantik oleh Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Situbondo, H Misbahul Munir melalui Kepala Seksi (Kasi) Bimbingan Islam (Bimas) Rif’an Junaidi, Rabu (7/4).

Ikut menyaksikan prosesi pelantikan diantaranya Bupati Situbondo Karna Suswandi, Sekda Syaifullah dan jajaran Forkopimda serta para pejabat Kemenag Kabupaten Situbondo.

Bupati Situbondo Karna Suswandi mengatakan, menjadi seorang penghulu memiliki kenikmatan yang luar biasa karena bisa memadukan jodoh antara dua insan pria dan wanita menjadi pasangan sah suami isteri.

Bahkan, kata mantan Plt Sekda Pemkab Bondowoso itu, menjadi penghulu sangat identik dengan bidang yang enak. “Dengan adanya penghulu ini juga bisa tercipta sebuah keluarga yang harmonis setelah resmi menikah,” ujar Bupati Karna Suswandi kemarin.

Masih kata Bupati Dadang, penghulu juga punya peran sangat strategis karena dapat ikut serta menurunkan angka pertumbuhan pernikahan dini dan stunting.

Namun demikian, dalam pandangan Bupati Karna, pernikahan dini memiliki resiko yang tinggi karena jika hamil dapat menimbulkan angka kematian ibu dan anak (AKI).

“Untuk itu saya titip kepada semua penghulu agar ikut terlibat aktif menekan pertumbuhan penduduk dan angka stunting di Kabupaten Situbondo. Saya juga titip agar penghulu bisa menjaga komitmen dalam pengendalilan jumlah penduduk di Situbondo,” ujar mantan Kadis PUPR Kabupaten Bondowoso itu.

Disisi lain, Kepala Kemenag Kabupaten Situbondo H Misbahul Munir, melalui Kasubbag TU Chaeroni menimpali, jabatan penghulu merupakan salah satu jabatan tertua di nusantara. Pasalnya, sebut Roni-panggilan akrabnya, penghulu sudah ada sejak jaman kerajaan islam ratusan tahun silam.

“Jadi penghulu ini sudah ada sejak jaman Belanda dahulu. Jadi umurnya juga paling tua,” terang mantan Kasi Pendidikan Agama Islam (PAIS) Kantor Kemenag Kabupaten Situbondo itu.

Masih kata Roni, dalam sejarah pertama kali yang menjadi penghulu adalah Pangeran Bonang. Saat itu, ingat Roni, sebagai Penghulu pertama ia juga memiliki kekuatan yang besar saat ikut melawan penjajahan Belanda.

Untuk itu, Roni ingin keberadaan Penghulu kedepan harus terus memiliki kompetisi dan dapat memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat.

“Dengan pelayanan yang baik Penghulu akan semakin eksis dan memiliki kompetisi, amanah dan bertanggungjawab. Terakhir Penghulu diharapkan dapat meningkatkan kualitas diri sehingga dapat memenuhi harapan Situbondo bisa mencetak sebuah keluarga yang sejahtera,” pungkas Roni. [awi]

Tags: