Bupati Situbondo Kampanyekan Konsumsi Zat Besi

Bupati Situbondo, H Dadang Wigiarto SH, bersama Kepala Dinas Kesehatan Kab Situbondo H Abu Bakar Abdi dan sederet pimpinan SKPD saat launching program Gemar mengkonsumsi zat besi. [sawawi/bhirawa]

Bupati Situbondo, H Dadang Wigiarto SH, bersama Kepala Dinas Kesehatan Kab Situbondo H Abu Bakar Abdi dan sederet pimpinan SKPD saat launching program Gemar mengkonsumsi zat besi. [sawawi/bhirawa]

(Puskesmas Arjasa Resmi sebagai Puskesmas ‘Srikandi)
Situbondo, Bhirawa
Guna untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Kabupaten Situbondo di masa mendatang, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo, melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo, meresmikan Puskesmas Arjasa, sebagai Puskesmas Srikandi (Sayang Remaja Puteri, Cegah Kurang Darah Sejak Dini) di Kota yang mendapat julukan Kabupaten bumi sholawat ini, kemarin lusa.
Peresmian ditandai dengan minum serentak obat PE (sejenis pil yang mengandung zat besi) oleh Bupati Situbondo H Dadang Wigiarto dengan didampingi istri, Umi Kulsum SH, bersama para undangan kemarin. Bupati Dadang mengaku ingin memproyeksikan Puskesmas Arjasa melayani penderita anemia atau kekurangan darah.
“Ini untuk menekan pertumbuhan dan peningkatan penderita kekurangan zat besi yang tersebar di Kabupaten Situbondo,” tegas orang nomor satu dijajaran Pemkab Situbondo, disela-sela sambutannya, kemarin lusa.
Menurut Dadang Wigiarto, pihaknya ingin semua Puskesmas di Situbondo terus berinovasi agar  memiliki pelayanan unggulan. Pelayanan khusus ini semata-mata, kata Bupati Dadang, untuk memberikan pelayanan optimal bagi masyarakat di Kota Santri Situbondo.
Bupati menambahkan, saat ini sudah ada beberapa Puskesmas yang memiliki karakter pelayanan. Puskesmas Arjasa sebagai Puskesmas Srikandi, tutur Bupati Dadang, dikhususkan untuk melayani warga Situbondo yang menderita penyakit anemia.
“Ke depan  masyarakat Kabupaten Situbondo yang ingin memeriksakan kesehatannya  tidak perlu datang ke Rumah Sakit lagi, melainkan cukup di Puskesmas saja,” ujar Bupati Dadang. Lebih jauh Bupati hasil pilihan rakyat itu menegaskan,  saat ini banyak  kasus remaja puteri menderita penyakit anemia.  Bahkan tak sedikit kasus kematian ibu melahirkan disebabkan karena kekurangan darah.
“Saat ini tren kematian ibu hamil di Situbondo kian meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun  2012  ada 13 kasus kematian ibu melahirkan.  Tahun 2013 meningkat menjadi 17 kasus dan tahun 2014 ini dipredikasi akan semakin meningkat. Ini karena hingga bulan Maret lalu, sudah  ada 4 kasus kematian ibu melahirkan dengan penyebab penyakit yang sama,” ungkap Bupati Dadang.
Sementara itu,  Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Situbondo H Abu Bakar Abdi, Apt Msi, mengatakan,  latar belakang diresmikannya Puskesmas Arjasa, Kab Situbondo sebagai puskesmas Srikandi karena banyaknya ditemukan kasus remaja puteri yang diketahui menderita penyakit anemia atau kurang darah.
“Peluncuran Puskesmas Srikandi ini didasarkan pada banyaknya ibu hamil dan anak balita  yang meninggal di Situbondo. Diharapkan, ke depan tingginya angka  ibu hamil  dan anak balita yang meninggal di Situbondo bisa terus ditekan dengan diresmikannya Puskesmas Arjasa  sebagai Puskemas Srikandi ini,” pungkas Abu Bakar Abdi, dengan didampingi Kabid PKMK Sumarno dan Kasi Gizi, Rina, saat peresmian. [awi/adv*]

Tags: