Bupati Situbondo Perbolehkan Petani Jual Gabah ke Luar Daerah

Bupati Situbondo Dadang Wigiarto bersama Kabulog Adhekan dan Dinas TPHP Kab Situbondo Farid Kuntadi saat sidak serapan gabah ke tengah sawah. [sawawi/bhirawa].

Situbondo, Bhirawa
Bupati Situbondo Dadang Wigiarto bersama Kepala Bulog Bondowoso Ahekan dan Kadis Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kab Situbondo Farid Kuntadi melakukan inspeksi mendadak (sidak) serapan gabah di sawah Rabu (14/3).
Di tengah tengah sidak tersebut Bupati Dadang membolehkan petani untuk menjual gabahnya ke luar daerah. Pernyataan orang nomor satu di Pemkab Situbondo ini disambut gembira para petani disebuah ladang sawah kemarin.
Bupati Dadang turun langsung menemui para petani, untuk menepis isu yang berkembang beberapa pekan terakhir ini sehingga meresahkan kaum petani di Kota Santri Situbondo. Bupati Dadang turun menemui petani tidak sendirian, melainkan bersama Komisi II DPRD, tim Monev gabah Bulog Sub-Divre Bondowoso, Satgas Ketahanan Pangan Situbondo. “Kami juga mengajak jajaran TNI dan Polri serta sejumlah instansi terkait dalam sidak kali ini,” ucap Bupati Dadang.
Kata Bupati Dadang Wigiarto, ia turun langsung menemui petani, untuk memberikan sosialisasi kepada petani sekaligus memantau harga gabah di pasaran. Dadang mengaku, pernah mendengar banyak petani menunda memanen padinya karena ada isu larangan menjual keluar Situbondo.
Dadang kembali menegaskan, bahwa tidak ada larangan petani menjual gabahnya ke pedagang asal luar kota, asalkan harganya lebih tinggi dari HET atau Harga Eceran Tetap. “Untuk tahun ini, Bulog telah menetapkan HET gabah padi sebesar Rp 4.200 perkilogramnya,” jelas Bupati Dadang.
Dadang kembali mengingatkan, agar petani tidak menjadi korban permainan tengkulak beras. Menurutnya, jika harga gabah dibeli lebih rendah dibandingkan HET Bulog, maka Bupati menganjurkan petani menjual langsung ke Bulog. Apalagi, akunya, Bulog Situbondo ditarget menyerap hasil panen raya kali ini sebanyak 12.000 ton. “Saya minta petani harus pandai menghindari permainan tengkulak,” pungkas Bupati dua periode itu.
Di sisi lain, dari data yang diterima Bhirawa menyebutkan, belakangan banyak petani menjual hasil panen gabah padinya ke pedagang asal luar kota Situbondo karena harganya yang lebih mahal. Oleh padagang asal luar kota, gabah petani dibeli Rp 4.600 hingga Rp 4.700 perkilo gramnya. Harga ini terbilang lebih tinggi jika dibandingkan harga Bulog yang hanya Rp 4.200 perkilo gramnya. [awi]

Tags: