Bupati Sumenep Didemo Warga Akibat Raskin Lenyap

demo raskinSumenep, Bhirawa
Sebanyak seribu warga desa Guluk-guluk, kecamatan Guluk-guluk, kabupaten Sumenep melakukan aksi unjuk rasa ke kantor Bupati setempat. Mereka menuntut keadilan masalah realisasi beras bagi warga kurang mampu (raskin) sejak tahun 2010 hingga 2014 yang tidak tersalurkan sesuai mekanismenya.
Seribu massa itu mengendarai 17 kendaraan roda empat jenis pikup ke kantor Bupati setempat. Sampai didepan kantor Bupati, mereka langsung membaca tahlil dan doa bersama yang dipimpin salah seorang tokoh masyarakat setempat, kemudian dilanjutkan dengan orasi secara bergantian. “Kami rakyat kecil meminta keadilan, program yang memang untuk rakyat harus direalisasikan dengan baik sesuai mekanisme,” teriak koordinator aksi, H Sarbini, di depan kantor Bupati Sumenep, Selasa (27/1).
Menurut Sarbini, jatah raskin yang tidak direalisasikan sesuai mekanisme itu sejak tahun 2010 hingga 2014. Di desa Guluk-guluk sebanyak 1648 KK yang masuk pada Daftar Penerima Manfaat (DPM) dari 3678 KK yang ada.
“Jatah raskin itu sebanyak 24 ton 7 kwintal 20 kg yang merupakan jatah untuk desa Guluk-guluk selama satu tahun, tapi ternyata jatah raskin itu hanya diberikan sebanyak 2 kali dalam setiap tahun dan per penerima hanya mendapatkan jatah 5 kg dengan tebusan Rp9 ribu per penerima,” ujarnya.
Dengan sistem realisasi raskin yang dibuat sendiri oleh kepala desa Guluk-guluk, Ikbal, dinilai merugikan rakyat setempat. Sebab, sesuai mekanisme yang resmi, raskin itu diberikan setiap bulan kepada penerima manfaat dengan jatah 15 kg masing-masing penerima. “Tapi kenapa di Guluk-guluk ini tidak direalisasikan. Ini kan jatah orang miskin, kenapa tidak disampaikan, dikemanakan raskin kami itu,” ungkapnya.
Ia menegaskan, pada tahun 2014 saja, raskin itu dibagi 1 kali seberat 3 kg per DPM, kemudian menjelang pelaksanaan pilkades sekitar bulan Juli, raskin kembali dibagikan dengan secara gratis karena pada waktu itu Ikbal menjadi salah satu kandidat kades serentak yang dilaksanakan pemkab setempat. “Ini benar-benar tidak beres. Raskin hanya dijadikan alat kepada masyarakat. Sedangkan masyarakat miskin hanya dijadilan alasan untuk memperkaya diri sendiri,” jelasnya.
Puas berorasi di depan kantor Bupati, massa langsung melanjutkan aksinya ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumenep guna menindaklanjuti dugaan penggelapan raskin tersebut. Dikantor Bupati, mereka tidak sempat ditemui oleh siapapun sehingga melanjutkan ke Kejari. [sul]

Keterangan Foto : Warga desa Guluk-guluk aksi unjuk rasa di kantor Bupati Sumenep.

Tags: