Bupati Sumenep Gelar Temu Interaktif Kopwan

6-FOTO OPEN sul-IMG-20140909-03303Sumenep, Bhirawa
Bupati Sumenep, A Busyro Karim menggelar temu interaktif dengan seribu Koperasi Wanita (Kopwan) di Gedung KORPRI Sumenep dengan tema “Pemberdayaan Koperasi Wanita”, Selasa (09/09). Dalam kegiatan itu, selain dihadiri Bupati, Wabup, Soengkono Siddik dan Drs. Ach Basuki, dari Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jatim sebagai nara sumber.
Bupati Sumenep, A Busyro Karim mengatakan, hingga saat ini jumlah kopwan di Sumenep mencapai 1.275 kopwan dengan jumlah anggota sebanyak 70.200 orang. “Jumlah kopwan di Sumenep sebanyak 1.275 lembaga dengan jumlah anggota sebanyak 70.200 orang. Jika kopwan ini benar-benar maju, kami yakin semua desa akan sejahtera,” kata Bupati dalam sambutannya, Selasa (09/09).
Bupati menyatakan, lembaga koperasi di Sumenep harus ada peningkatan pada ranah yang lebih substantif, seperti anggotanya lebih berperan minimal di rumah tangganya sendiri dan publik, tidak hanya dibidang simpan pinjam seperti selama ini. “Kami tidak ingin wanita terus menerus berada di dapur dan kasur, tapi lebih kreatif melalui lembaga kopwan. Kembangkan kreasinya melalui kopwan ini,” terangnya.
Ia menginginkan, anggota kopwan lebih memperkenalkan kreasinya kepada anak-anaknya melalui hasil produknya di masing-masing kopwan. Program simpan-pinjam tetap dipertahankan, tapi program lain juga dikembangkan. “Di Sumenep ini banyak potensi yang bisa diolah dan dikembangkan oleh kopwan, silahkan dikembangkan, sehingga bisa berdampak positif pada perekonomian masyarakat sekitar,” urainya.
Ia juga berharap, 30 tahun yang akan datang, dengan kemampuan kopwan, perempuan Sumenep akan lebih maju, tidak hanya berhenti dibidang produksi kripik. “Untuk itu lembaga kopwan yang ada di desa-desa ini harus diperkuat melalui SDM dan pengelolaan modal yang dimilikinya,” harapnya.
Sementara itu, Drs. Ach Basuki, nara sumber dari Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jatim menyatakan, kalau ekonomi kita ingin maju, minimal jumlah koprasi 4 persen dari jumlah penduduk. Hingga saat ini, Indonesia masih 1 persen lebih. Di Jawa Timur, jumlah koperasi baru 2,4 persen dari jumlah penduduk di Jatim. “Hingga tahun ini, jumlah kopwan yang terbentuk di Jawa Timur sebanyak 8.506 kopwan,” ungkap Basuki di Sumenep.
Lebih lanjut Basuki memaparkan, kalau sekarang sifatnya hanya mempunyai program simpan-pinjam, kedepan kopwan harus lebih dari itu seperti pengembangan produksi, harus mempunyaa inovasi terobosan baru yang mendukung peningkatan kopwan.
“Karena, tahun ini ada program bantuan lagi dari Provinsi Jatim yang akan dikucurkan ke Kopwan di Sumenep, sebanyak 156 kopwan. Kopwan yang akan mendapatkan bantuan itu dengan catatan administrasi baik, punya produk dan ada penambahan anggota. Tujuannya untuk meningkatkan kopwan dan perekonomian masyarakat di masing-masing desa,” tegaasnya.
Provinsi, lanjutnya, siap membantu memasarkan hasil produk kopwan di Jatim, baik untuk tingkat nasional maupun internasional. Sebab, Provinsi Jatim mempunyai tempat pameran di Cina, produk kopwan bisa ditampilkan di sana. “Lahan pameran yang kami miliki di sana (Cina, red) seluas 800 meter per segi. Jadi siap menampung dan memasarkan hasil produk kopwan, termasuk dari kopwan Sumenep,” imbuhnya. [sul]

Keterangan Foto: Bupati A Busyro Karim pada acara temu interaktif dengan seribu Koperasi Wanita (Kopwan) di Gedung KORPRI Sumenep. [sul/bhirawa]

Tags: