Bupati Sumenep Imbau Koperasi Tingkatkan Kesejahteraan Warga

Bupati Sumenep, A Busyro Karim saat upacara Hari Koperasi di halaman Pemkab Sumenep

Sumenep, Bhirawa
Koperasi di Kabupaten Sumenep terus bertambah. Buktinya, pada tahun 2014 jumlah koperasi di Bumi Sumekar ini sebanyak 1.235 unit, pada tahun 2017 mencapai 1.560 koperasi. Bertambahnya kuantias itu harus dibarengi dengan bertambahnya kualitas sehingga koperasi itu bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Bupati Sumenep, A Busyro Karim dalam sambutan saat upacara Hari Koperasi di halaman Kantor Bupati jalan Dr Cipto menyatakan, bertambahnya jumlah koperasi tersebut diharapkan mampu menekan angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat baik yang ada diwilayah daratan maupun kepulauan.
“Meningkatnya jumlah koperasi ini juga harus disertai dengan peningkatan kualitas koperasi tersebut, terutama dalam pengelolaannya. Sebab, kalau pengelolaannya dilakukan secara profesional dipastikan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Bupati Sumenep, A Busyro Karim, Selasa (25/7).
Ia menegaskan, untuk meningkatkan kualitas koperasi yang pada akhirnya bermuara pada kesejahteraan masyarakat, dinas terkait yakni Dinas Koperasi dan UKM setempat harus terus melakukan penguatan kelembagaan koperasi tersebut, serta mendorong agar koperasi meningkatkan jumlah anggotanya.
Hal itu dimaksudkan agar bisa mendorong terhadap produktifitas dan daya saing lembaga koperasi di era globalisasi ini. “Jumlah itu penting, tapi lebih penting lagi kualitas secara menejerial koperasi itu lebih penting. Sebab, kalau koperasi itu dapat dikelola dengan baik, pasti akan bermanfaat bagi anggotanya,” kata dia.
Lebih lanjut ia menyampaikan, untuk meningkatkan kualitas koperasi, pemerintah daerah melalui instansi terkait sejak tahun 2015 telah melakukan pengawasan dan merevitalisasi koperasi. Hasilnya sekitar 300 koperasi ditemukan tidak aktif dan 25 koperasi dalam proses pembubaran karena pengurusnya tidak lagi mau membenahi koperasi yang dikelola tersebut.
“Ini merupakan salah satu bentuk kepedulian pemerintah terhadap koperasi. Sebab, kami menginginkan koperasi itu tertap berjalan sesuai tujuan awal pendiriannya. Kalau ada kendala, pemerintah daerah pasti memberikan masukan, namun kalau pengurusnya sudah tidak bisa dipaksakan untuk memperbaikinya, ya mau apa lagi, pada akhirnya koperasi itu harus bubar,” tuturnya.
Selain itu, sambungnya, pemerintah daerah juga ikut andil dalam peningkatan kualitas sumber daya alam (SDA) koperasi dan penguatan jaringan serta akses pembiayaan koperasi itu sendiri. “Koperasi harus mampu bersaing didunia global ini. Hasil kreatifitas anggota koperasi itu bisa dipasarkan menggunakan media internet. Manfaatkan terbukanya media sosial itu. Sebabm pengguna internet saat ini sangat tinggi mencapai 132 juta,” bebernya.
Di Sumenep ini sudah banyak koperasi yang mampu menjadi juara ditingkat propinsi, salah satunya Koperasi Setia Pragaan sebagai Juara Pertama Koperasi Berprestasi, Kelompok Koperasi Konsumen Tingkat Provinsi Jawa Timur dan Koperasi Siswa SMA Negeri 1 Sumenep Sebagai Juara Harapan, Berpacu Dalam Koperasi Tingkat Provinsi Jawa Timur. “Semoga kedepan koperasi ini tetap hadir dimasyarakat sebagai salah satu unit yang bisa membuka dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mampu mengurangi angka pengangguran di Sumenep,” harapnya. [sul]

Tags: