Ramadan,Bupati Sumenep Pantau Harga Sembako

Bupati Sumenep, A Busyro Karim didampingi sejumlak kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD), saat melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Pasar Anom Baru setempat, kemarin.

Bupati Sumenep, A Busyro Karim didampingi sejumlak kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD), saat melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Pasar Anom Baru setempat, kemarin.

Sumenep, Bhirawa
Bupati Sumenep, A Busyro Karim didampingi sejumlak kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) seperti kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Syaiful Bahri, kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA), Didik Untung Samsidi, Kabag Perekonomian, Moh Hanafi, Dinas Kesehatan dan Dinas Peternakan melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Pasar Anom Baru setempat.
Sidak yang dipimpin langsung bupati itu meninjau harga sembilan bahan pokok (Sembako). Sebab, sepekan menjelang bulan puasa, harga kebutuhan dipasaran terus merangkak naik seperti harga daging sapi tembus Rp120 ribu per kilogram dan harga gula pasir tembus Rp16 ribu per kg.
“Memang ada harga kebutuhan yang memang naik seperti daging sapi dan daging ayam serta gula. Kenaikan harga ini tidak bisa terelakkan karena memang tidak hanya di Sumenep, tapi nasional,” kata Bupati Sumenep, A Busyro Karim, Selasa (07/06).
Menurut bupati, harga sembako utamanya daging dan gula tersebut sulit ditekan oleh pemerintah setempat dengan cara operasi pasar karena harga itu merupakan dampak secara nasional. “Untukharga daging tidak bisa ditekan agar bisa turun oleh pemerintah daerah karena sudah harga gelobal secara nasional,” ungkapnya.
Ia menyampaikan, meski di Sumenep ini merupakan kabupaten yang populasi sapinya tinggi, tapi harga daging sapi tetap tidak bisa lebih murah dibanding kabupaten lain di Madura, apalagi sampai Rp80 ribu per kg sebagaimana himbauan Presiden RI, Joko Widodo, karena harga tersebut sudah kebijakan pasar secara nasional. “Harga tidak bisa dipermainkan di Sumenep, karena ini permainan nasional. Tidak bisa menekan harga didaerah dengan apapun, pasti tidak mampu,” ujarnya.
Untuk harga daging ayam broiler dipasar tradisional Sumenep juga terpantau naik dibanding pekan lalu, semula seharga Rp32 ribu per kg, sekarang menjadi Rp34 ribu dan harga ayam kampung semula Rp75 ribu per kg menjadi Rp80 ribu.
Harga telur ayam ras juga naik, semula Rp21 ribu per kg, saat ini menjadi Rp22 ribu. Sedangkan harga telor ayam kampung tetap yakni Rp40 ribu per kg. “Kami tetap menggelar operasi pasar, meski tidak bisa menekan harga, tapi minimal bisa meringankan beban konsumen,” tegasnya.
Sebagian harga sembako juga ada yang tetap seperti beras bengawan yang mencapai Rp10,500 per kg, beras jenis IR 64 premium Rp9.500, dan jenis IR 64 Rp8.700. Sedangkan minyak goreng curah Rp12 ribu per kg. Selain itu, harga cabai juga tetap.
Untuk cabai merah besar biasa Rp22 ribu per kg, cabai merah besar kriting Rp17 ribu, cabai kecil Rp16 ribu, dan cabai rawit Rp15 ribu. “Sedangkan bawang merah mengalami penurunan, semula Rp34 ribu per kg, menjadi Rp32 ribu dan bawang putih sebelumnya Rp34 ribu, sekarang Rp32 ribu,” pungkasnya. [sul]

Tags: