(Targetkan Akhir Tahun Selesai)
Bojonegoro, Bhirawa
Komitmen pemimpin Bojonegoro yakni Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro untuk memberikan infrastruktur dasar yang akan memberikan dampak langsung baik terhadap pertumbuhan ekonomi maupun kemudahan akses jalan tak diragukan.
Bupati Bojonegoro doktor H Suyoto dan Wakil Bupati Bojonegoro, Drs. H. Setyo Hartono melakukan sidak perkembangan pembangunan jembatan yang melintasi Sungai Bengawan Solo yang menghubungkan Kecamatan Trucuk dan Bojonegoro, Senin (4/12) kemarin.
Beberapa Kepala SKPD turut menemani diantaranya Kadis PU Bina Marga dan Penataan Ruang Kabupaten Bojonegoro, Andi Tjandra serta stafnya. Bupati berharap pembangunan jembatan bernama Jembatan Sosrodilogo dapat rampung sesuai target mengingat potensi wisata baru dan peningkatan ekonomi maupun kemudahan akses jalan.
Dalam kesempatan itu, Bupati bersama wabup menanyakan kondisi saat ini dan kendala apa yang dihadapi .
“Selain itu Bupati juga mengharapkan jembatan ini tak sekedar menjadi alat transportasi namun menjadi salah satu kawasan wisata baru,” katanya.
Di sisi kanan dan kiri jembatan ini akan menjadi daya tarik wisata. Oleh karenanya Bupati mengharapkan agar Dinas PU memikirkan bagaimana menata kawasan ini menjadi kawasan wisata.
Dalam kesempatan itu, Kadis PU Bina Marga dan Penataan Ruang Kabupaten Bojonegoro, Andi Tjandra menjelaskan, bahwa akhir tahun ini jembatan sudah rampung, hanya saja meski sudah selesai, pihaknya melarang kendaraan berat untuk melaluinya.
“Untuk kendaraan berskala kecil atau kendaraan roda dua tidak masalah. Karena untuk jembatan bentang panjang harus ada sertifikat dari Komisi Keselamatan Jalan dan Terowongan,” terang Andik.
Dijelaskan bahwa pihaknya akan mengajukan sertifikat ke KKJT setelah semuanya siap. Meskipun jembatan sudah jadi pihaknya tidak akan mengijinkan untuk dilalui kendaraan berat sebelum keluat rekomendasi atau sertifikat dari KKJT.
Masih menurut, Andi Tjandra menjelaskan bahwa jembatan ini dibangun dalam dua tahap yakni pengerjaan tahap bawah dilaksanakan ditahun 2016 sedangkan untuk tahap atas dikerjakan tahun 2017 dan 2018 nanti penyempurnaan dengan landscape. Total anggaran pembangunan jembatan ini mencapai Rp 100 milyar.
“Secara teknis saat ini sedang mengerjakan ponton ditengah jembatan. Disampaikan bahwa kendala kita saat ini adalah pembangunan ponton ditengah untuk tempat crane sebagai alat angkut untuk menyelesaikan konstruksi ditengah jembatan,” ujarnya.
Andi Tjandra menyampaikan bahwa jembatan ini akan menjadi salah satu daya ungkit pertumbuhan ekonomi diwilayah utara Bojonegoro makna lain jembatan ini adalah penghubung ekonomi.
“Nantinya daerah sekitarnya akan berkembang menjadi kawasan bangkitan ekonomi serta menjadi ruang publik yang bisa dimanfaatkan masyarakat,” pungkasnya. [bas]