Bupati Tak Ingin Ada Sekolah Lakukan Pungli

pungutan liarGresik, Bhirawa
Persiapan Ujian Nasional (UN) dan PPDB (Pendaftaran Penerimaan Didik Baru), Bupati Gresik Sambari Halim Radianto kumpulkan Kepala Sekolah (Kasek) se Kab Gresik.
Para Kasek SMA, SMK, SMP Negeri serta Kepala UPT Dinas Pendidikan itu dikumpulkan di Ruang Putri Cempo, Kantor Bupati, Rabu (30/3).
Sambari berharap agar pendidikan di Kab Gresik harus lebih baik dari sebelumnya.
Harapan Sambari ini disampaikan kepada para Kasek dan Kepala UPT sebagai persiapan UN Tahun 2015/2016, serta Pendaftaran Penerimaan Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2016/2017. ”Sukses UN dan sukses penerimaan siswa baru di suatu sekolah adalah tanggung jawab penuh para kepala sekolah,” kata Sambari serius.
Sambari minta para Kasek melaksanakan tugas sesuai petunjuk teknis yang ada, baik dalam pelaksanaan UN maupun PPDB tahun 2016. Selain itu, Sambari juga menyoroti tentang pengawasan UN. ”Pengawasan UN harus ketat. Juga untuk Pendaftaran Penerimaan Didik Baru harus betul betul disesuaikan dengan Pagu, Rombongan Belajar (Rombel),” katanya.
Lebih jauh, Sambari banyak mengevaluasi tentang kebijakan pendidikan serta pelaksanaan pendidikan yang telah berjalan selama ini. Beberapa hal disampaikan  Sambari terkait perbaikan. Baik itu perbaikan hasil UN maupun perbaikan mekanisme penerimaan siswa baru. ”Jangan ada hal-hal yang dapat menimbulkan keresahan di masyarakat,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu Sambari menegaskan kepada para kepala sekolah dan Kepala UPT Dinas Pendidikan, agar tak melakukan pungutan dengan dalih apapun. ”Saya tidak ingin mendengar ada sekolah yang melakukan pungutan terutama dalam pelaksanaan PPDB. Pungutan apapun saat proses belajar mengajar itu tak dibenarkan,” tegas Sambari.
Terkait adanya program nasional agar memperbanyak lembaga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Gresik. Sambari yang didukung Wabup, Mohammad Qosim meminta agar mencari informasi lahan untuk didirikan lembaga sekolah SMK. ”Calon lahan sebagai tempat didirikannya lembaga SMK, saya berharap agar sesuai dengan penyebaran sekolah. Bukan lahan yang di area kecamatan itu sudah ada lembaga SMK,” harapnya.
Saat ini ada 12 lembaga SMA dan hanya empat lembaga SMK. Penyeberan sekolah SMK ada di Kec Cerme, Kec Duduksampeyan, Kec Sidayu dan Kec Driyorejo. ”Masalah lokasi ini penting untuk pemerataan penyebaran,” ungkap Qosim. [eri ]

Tags: