Bupati Tantriana Sari: Kepala Desa Harus Terus Berinovasi-Berkreasi

Petugas Damkar saat menyiram rumput stadion.

Pemkab Probolinggo, Bhirawa.
Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE menyampaikan bahwa komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo akan terus istiqomah bagaimana menjadi fasilitator dan pendorong bagi seluruh kepala desa untuk terus berinovasi dan berkreasi membangun desanya sesuai dengan potensi wilayah masing-masing, sehingga harapannya untuk membangun Indonesia dimulai dari desa bersama-sama mampu dilaksanakan bersama.
Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Tantri dalam kegiatan Bursa Inovasi Desa Kabupaten Probolinggo Cluster Barat (Pajarakan, Gending, Dringu, Banyuanyar, Leces, Tegalsiwalan, Sumberasih, Tongas, Wonomerto, Kuripan, Sukapura, Sumber, Bantaran dan Lumbang) di Auditorium Madakaripura Kantor Bupati Probolinggo, Rabu 11/9 malam.
“Dana Desa yang beberapa tahun ini telah dinikmati bersama seluruh warga masyarakat Indonesia, khususnya warga masyarakat Kabupaten Probolinggo memberikan tantangan tersendiri dengan segala dinamika yang terjadi di lapangan. Tantangan pengelolaan Dana Desa secara faktual di lapangan dan dinamika yang terjadi memang tentunya menjadi semangat kita bersama dan semangat kepala desa yang menjadi pemimpin dan diberikan amanah oleh masyarakat desanya,” katanya.
Menurut Bupati Tantri, senyampang itu sesuai dengan aturan perundang-undangan jangan kemudian kepala desa takut oleh siapapun. Pemerintah Daerah akan memback up dari seluruh gangguan eksternal yang kemudian nanti pastinya akan mengganggu konsentrasi dan semangat dalam menjalankan tugasnya.
“Hal ini sejalan dengan visi misi Presiden RI, bagaimana bersama-sama membangun Kabupaten Probolinggo melalui anggaran Dana Desa dan melalui partisipasi masyarakat untuk mewujudkan desa kreatif dan inovatif di Kabupaten Probolinggo. Tentunya sudah banyak desa yang berhasil membuat inovasi dan mampu mengangkat derajat menuju desa yang sejahtera,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Tantri mengajak seluruh kepala desa untuk mempunyai komitmen dan semangat bagaimana membangun desa menjadi lebih baik, mau berinovasi dan berkreasi sesuai dengan potensi desanya. Sekian tahun Dana Desa banyak digunakan untuk
“Kita harus betul-betul memahami tupoksi masing-masing sehingga kolaborasi antara kepala desa, ketua BPD dan tim pendamping menjadi sebuah kekuatan besar untuk kemudian melahirkan ide-ide kreatif dan inovatif untuk membangun desa,” pungkasnya.
Konsultan Pendamping Wilayah Jawa Timur Maulana Sholehuddin mengungkapkan bahwa sebaik apapun seseorang memimpin desa dan daerah, tidak akan ada orang yang mengucapkan terima kasih. Tetapi sekali saja berbuat salah, maka seluruh orang akan membicarakannya.
“Oleh karena itu, kepala desa ini layak disebut pahlawan desa. Dimana, salah satu tugasnya adalah membangun tradisi lama di desa-desa. Kuncinya adalah meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan kepada masyarakat. Tetapi semua itu harus dilakukan dengan hati, tanpa cinta tidak bisa kita mampu melayani orang lain dengan baik,” ujarnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DPMD (Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa) Kabupaten Probolinggo Syamsul Huda menyampaikan Bursa Inovasi Desa merupakan bagian dari Program Inovasi Desa sebagai media belajar bagi masyarakat dan Pemerintah Desa untuk memperoleh informasi (referensi) yang dapat mendukung kegiatan pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat melalui penyajian inspirasi dan alternatif pilihan kegiatan-kegiatan pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat yang dinilai inovatif dan terbukti berhasil.
“Kegiatan ini dimaksudkan untuk menjembatani kebutuhan Pemerintah Desa akan pilihan solusi bagi penyelesaian masalah serta inisiatif atau alternatif kegiatan pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka penggunaan Dana Desa yang lebih efektif dan inovatif,” ungkapnya.
Menurut Syamsul Huda, tujuannya untuk melakukan sosialisasi tentang kebijakan PID, alur kegiatan dan pelaku-pelaku program serta memperkenalkan inisiatif atau kegiatan pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat yang dinilai inovatif dalam menyelesaikan masalah dan mendukung peningkatan kualitas pembangunan.
“Selain itu, menjaring inisiatif atau pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat yang belum terdokumentasi serta menjaring komitmen Pemerintah Desa untuk mengadopsi atau mereplikasi inisiatif atau kegiatan pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat yang inovatif,” jelasnya.
Bursa Inovasi Desa Kabupaten Probolinggo Cluster Barat ini diikuti oleh 512 orang yang terdiri dari Camat, Kepala Desa dan Ketua BPD dari 14 kecamatan wilayah barat meliputi Pajarakan, Gending, Dringu, Banyuanyar, Leces, Tegalsiwalan, Sumberasih, Tongas, Wonomerto, Kuripan, Sukapura, Sumber, Bantaran dan Lumbang. Serta anggota Tim Inovasi Kabupaten, Pendamping Profesional P3MD dan Tim Pelaksana Inovasi Desa dari 14 Kecamatan.
Pada BID kali ini telah disiapkan 3 (tiga) menu bidang. Pertama, Bidang Sumber Daya Manusia yang menitikberatkan pada penanganan ibu hamil untuk program stunting. Kedua, Bidang Infrastruktur. Ketiga, Bidang Kewirausahaan dan Pengembangan Ekonomi Lokal adalah pengembangan dan pengelolaan destinasi wisata melalui BUMDes, tambahnya.(Wap)

Tags: