Bupati Tolak Usulan Dewan untuk Buka Sekolah

Maryoto Birowo

Tulungagung, Bhirawa
Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo menolak usulan anggota DPRD terkait pembukaan SD dan SMP. Kemungkinan pembelajaran tatap muka (PTM) dilaksanakan pada Januari 2021.
“Ketika kasus (penyebaran Covid-19) masih berfluktuasi tinggi seperti saat sekarang saya larang untuk sementara pembelajaran tatap muka,” tandas Bupati Maryoto Birowo, Minggu (28/11).
Menurut dia, Kabupaten Tulungagung baru memungkinkan PTM untuk SD dan SMP pada awal Januari 2021 mendatang seperti yang disampaikan Mendikbud RI, Nadim Makarim. Tetapi dengan catatan tidak terjadi lonjakan tinggi kasus penularan Covid-19. “Kita tunggu satu setengah bulan kedepan, apa nanti boleh apa tidak (membuka sekolah),” terangnya.
Bupati Maryoto Birowo menyatakan sudah pula meminta pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tulungagung untuk melakukan kajian dalam pembelajaran tatap muka.
“Saya sudah minta Dindikpora untuk melakukan mitigasi dan kajian di masing-masing lembaga sekolah. Apa yang harus disiapkan harus memenuhi persyaratan protokol kesehatan, semisal tempat duduknya physical distancing, ada tempat cuci tangan pakai sabun dan pakai masker. Yang penting juga gurunya harus disiplin,” paparnya.
Sebelumnya, dalam laporan reses yang dibacakan oleh anggota DPRD Tulungagung, Ali Masrup meminta untuk dilakukan PTM karena pembelajaran lewat daring terkendala keterbatasan sarana dan prasarana (HP dan kuota internet).
“Metode pembelajaran di masa pandemi Covid-19 jangan hanya dilakukan lewat daring, tetapi bisa dilakukan tatap muka meskipun secara bergantian supaya siswa mendapatkan penjelasan langsung dari guru dan tidak hanya sekedar tugas dan tugas tanpa ada penjelasan yang memadai,” jelasnya.
Ketua DPRD Tulungagung, Marsono, dalam rapat paripurna usai penyampaian laporan reses ini juga sempat mengomentarinya. Ia menyebut tidak mungkin diadakan pembelajaran tatap muka untuk SD dan SMP pada saat ini. “Sudah kami bicarakan dengan bupati memang belum boleh untuk pembelajaran tatap muka sekarang. Langsung saya jawab sekarang daripada menunggu nanti,” tuturnya.
Hari Sabtu (28/11) kemarin, dari laporan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung di Kota Marmer terjadi peningkatan kasus warga yang terkonfirmasi positif Covid-19. Peningkatan pada hari itu mencapai 62 orang dan merupakan yang tertinggi kasus penambahan Covid-19 per hari sejak bulan Maret lalu.
Bahkan kapasitas rumah sakit sebagai tempat perawatan pasien Covid-19 dan Rusunawa IAIN Tulungagung sebagai tempat karantina sudah tidak mencukupi lagi. [wed]

Tags: