Bupati Tulungagung Imbau Bencana Alam di Dua Kecamatan Segera Ditangani

Bupati Maryoto Birowo bersama Forkopimda meninjau lokasi tanah longsor di Desa Nglurup Kecamatan Sendang, Kamis (17/6).

Pemkab Tulungagung, Bhirawa
Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, meminta semua pihak untuk segera menangani bencana alam tanah longsor yang menimpa sembilan titik di Kecamatan Sendang dan Kecamatan Pagerwojo. Penanganan yang cepat diharapkan dapat menormalkan kembali keadaan.

“Semua fasilitas vital yang terkena longsoran segera harus dapat ditangani dan hari ini juga dibenahi,” ujarnya usai meninjau lokasi tanah longsor di Desa Nglurup Kecamatan Sendang, Kamis (17/6) siang.

Menurut dia, ada beberapa fasilitas vital yang terkena longsoran tanah dan sangat berdanpak pada masyarakat. Di antaranya jalan dan jembatan yang putus, tiang listrik roboh serta pipa PDAM Tulungagung putus.

“Kami sudah minta agar alat berat beko loader di datangkan ke lokasi longsor. Begitu pun pada PLN, kami minta segera melakukan pembenahan terhadap tiang-tiang listrik yang roboh. Akibat longsor dan robohnya tiang listrik saluran listrik pada warga juga terputus,” paparnya.

Bupati Maryoto Birowo menyebut dari sembilan titik benacana alam yang terjadi di dua kecamatan tersebut yang terparah terjadi di Desa Nglurup Kecamatan Sendang.

“Wilayah Desa Nglurup sampai terisolir akibat tanah longsot itu. Ada 270 warga Desa Nglurup yang terdampak,” tandasnya.

Kesembilan titik bencana alam tanah longsor di dua kecamatan di wilayah pegunungan tersebut, menurut Bupati Maryoto Birowo empat titik berada di Kecamatan Sendang. Sedang lima titik lainnya di Kecamatan Pegerwojo.

Mantan Sekda Tulungagung ini pun berharap semua elemen masyarakat untuk membantu dalam penanganangan bencana alam tersebut. “Mulai hari ini gerakan masyarakat dilakukan,” tuturnya.

Selanjutnya, Maryoto Birowo memperingatkan masyarakat, utamanya di wilayah Kecamatan Sendang dan Kecamatan Pagerwojo untuk lebih berhati-hati. Meski saat ini sedang musim kemarau, tetapi hujan dua hari yang mengguyur dua kecamatan tersebut dapat mengakibatkan tanah longsor.

“Saya minta berhati-hati apalagi dalam membangun rumah. Kemiringannya diperhatikan. Kalau rawan jangan ditempati sebagai tempat tinggal,” paparnya. [wed]

Tags: