Bupati Tulungagung Pastikan Tak Ada Pesta Tahun Baru

Bupati Maryoto Birowo saat menerima pengurus PWI Tulungagung di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso,

Tulungagung, Bhirawa
Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, memastikan tidak ada pesta perayaan tahun baru di Tulungagung. Bahkan pesta kembang api yang biasanya dilakukan di GOR Lembu Peteng setiap pergantian tahun ditiadakan.

“Tidak ada perayaan tahun baru untuk saat ini. Termasuk di GOR Lembu Peteng,” ujarnya saat menerima pengurus PWI Tulungagung di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, Senin (14/12).

Menurut dia, peniadaan perayaan tahun baru kali ini karena semakin melonjaknya kasus Covid-19. Terlebih Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa sudah mengimbau untuk tidak melakukan pesta tahun baru.

“Kami di daerah selaras dengan kebijakan Gubernur dan Pusat. Untuk saat ini memang kami hindari acara yang menimbulkan kerumunan dan berpotensi menimbulkan klaster baru,” paparnya.

Bupati Maryoto Birowo berharap masyarakat dapat menyadari keadaan ini dan selalu menerapkan protokol kesehatan (prokes). Selain terus juga melakukan upaya-upaya agar masyakarat tetap disiplin dalam penerapan prokes.

“Kami betul-betul serius dalam penanganan Covid-19 ini. Kami pun berharap agar kasus terkonfirmasi Covid-19 di Tulungagung terus menurun dan kembali menerapkan jam malam mulai pukul 22.00 WIB tidak lagi mulai pukul 23.00 WIB,” tuturnya.
.
Soal timbulnya klaster keluarga di Kecamatan Pakel dan membuat empat warga setempat meninggal dunia, mantan Sekda Kabupaten Tulungagung ini menyatakan tidak akan melakukan pembatasan sosial berskala mikro atau pun lockdown di daerah tersebut. “Kami lakukan pembatasan agar warga displin dalam penerapan prokes. Lockdown tidak dilakukan karena juga saat ini sedang pemulihan ekonomi,” jelasnya.

Bupati Maryoto Birowo menyebut saat ini tengah digencarkan efektifitas penerjunan relawan di setiap desa dan kecamatan. Mereka yang kini bekerja ekstra tersebut diharapkan dapat juga mengurangi jumlah warga yang terpapar Covid-19, selain juga dapat menghapus atau menghilangkan stigma pada penderita Covid-19.

“Semua sekarang berjuang. Relawan berjuang ekstra. Tenaga medis juga demikian. Para perangkat desa ikut pula menyampaikan betapa pentingnya prokes,” paparnya lagi.

Sedang terkait penanganan Covid-19 di perkantoran Pemkab Tulungagung, Bupati Maryoto Birowo mengakui sempat me-lockdown sejumlah OPD (organisasi perangkat daereah). Tetapi saat ini sudah usai semuanya.

“Dan untuk perkantoran di lingkup Pemkab Tulungagung ini setiap hari Kamis terus kami lakukan disinfektan. Jadi tetap kontinyu dilakukan penyemprotan disinfektan,” ucapnya. (wed)

Tags: