Bupati Tulungagung Sebut Kenaikan Harga Sembako Masih Wajar

Bupati Maryoto Birowo berdialog dengan pedagang daging ayam di Pasar Ngemplak, Senin (20/3). Saat ini harga daging ayam mengalami kenaikan dari yang sebelumnya Rp 28 ribu menjadi Rp 32 ribu per kilogram.

Tulungagung, Bhirawa.
Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, menyebut kenaikan harga sembako jelang bulan Ramadan kali ini masih dalam taraf wajar. Kenaikannya rata-rata mencapai 6 persen saja.

“Kalau kebutuhan pokok harganya naik dari yang sebelumnya Rp 28 ribu, kemudian sekarang menjadi Rp 30 ribu, itu masih dalam kewajaran,” ujarnya usai melakukan pemantauan harga kebutuhan pokok di Pasar Ngemplak Kota Tulungagung, Senin (20/3).

Menurut dia, kenaikan harga sembako saat ini rata-rata sekitar 6 persen. “Rata-rata kenaikan hanya 6 persen saja. Selain beras dan minyak goreng, juga cabai merah naik fuktuatif dan harga telur naik sedikit,” sambungnya.

Bupati Maryoto Birowo menyatakan akan terus melakukan pemantauan harga pasar bersama satgas pangan Kabupaten Tulungagung. Ia berharap dengan terus dilakukan pemantauan tidak sampai terjadi inflasi yang tinggi di Tulungagung.
“Saat ini tingkat inflasi di Tulungagung secara man to man sebesar 0,16 persen dan secara years on years sebesar 5,5 persen. Jadi masih aman,” paparnya.

Rencananya, Pemkab Tulungagung bersama Bulog Tulungagung bakal pula melakukan operasi pasar ketika Ramadan dan menjelang Idul Fitri. Bupati Maryoto Birowo membeberkan jika satu minggu menjelang lebaran harga kebutuhan pokok biasanya melonjak akibat masyarakat memborong kebutuhan pokok.

“Perlu operasi pasar, khususnya satu minggu menjelang hari raya. Masyarakat biasanya membeli kebutuhan pokok banyak yang kemudian terjadi fluktuasi harga,” tuturnya.

Kepala Cabang Bulog Tulungagung, Junaidi, yang ikut bersama anggota Forkopimda Tulungagung di Pasar Ngemplak mengatakan hal sama. Menurut dia, Bulog Tulungagung siap melakukan operasi pasar bekerja sama dengan Pemkab Tulungagung. “Mengenai jadwalnya kami ikut Pemkab Tulungagung,” katanya.

Junaidi menyatakan saat ini HET harga beras medium Rp 9.450 per kilogram. Sedang penetapan terbaru HET dari pemerintah yang Rp 10.900 per kilogram belum berlaku.

“Di pasar harganya juga Rp 9.400 per kilogram. Cenderung turun karena ada panen raya,” ucapnya.

Sedang untuk persedian beras, Junaidi menandaskan masih mencukupi. Saat ini saja tersedia seribuan ton beras. Apalagi akan ditambah penyerapan beras saat panen raya saat ini yang diperkirakan mencapai 5 ribu ton.

Sementara itu, Istirukoyah, salah seorang pedagang di Pasar Ngemplak mengungkapkan jika stok beras medium miliknya sudah habis. Yang dipunyainya kini tinggal stok beras premium.
“Kalau beras premium sekarang rata-rata naik 3 ribu per lima kilogramnya. Kalau minyak goreng curah sekarang turun menjadi Rp 15.000 per liter dari yang biasanya Rp 16 ribu dan Rp 17 ribu. Yang lagi naik banyak itu telur dari 25 ribu dan sekarang 30 ribu per kilogram,” jelasnya. (wed.hel)

Tags: