Bupati Tulungagung Serius Garap Pantai Selatan

Syahri Mulyo

Syahri Mulyo

Tulungagung, Bhirawa
Potensi pariwisata laut selatan Tulungagung yang selama ini belum tergarap dengan optimal, mulai tahun 2016 ini diintensifkan untuk digarap. Bupati Tulungagung, Syahri Mulyo SE MSi, sudah bertekad menggarap potensi pesisir selatan tersebut secara serius. “Kami serius dalam menggarap pantai selatan. Tahun ini (2016) kami punya program prioriotas dalam pengembangan parwisata pantai selatan,” ujarnya, Minggu (13/3).
Menurut bupati yang mantan anggota DPRD Jatim ini, tidak semua daerah di Indonesai atau di Jatim dianugerahi garis pantai. Karena itu, Kabupaten Tulungagung yang mempunyai pantai diharapkan dapat memanfaatkannya.
“Apalagi kini potensi wisata pantai Tulungagung sudah banyak diekspos oleh media-media elektronik, cetak dan bahkan media sosial. Harapannya nanti banyak wisatawan yang ke Tulungagung dan tentu ini akan meningkatkan perekonomian warga,” papar Bupati Syahri Mulyo.
Saat ini banyak tempat wisata pantai di Tulungagung yang selama ini tersembunyi mulai terekspos. Salah satunya yang populer adalah Pantai Kedung Tumpang yang berada di Kecamatan Pucanglaban.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Tulungagung, Ir Tatang Suhartono MSi, mengatakan terus berupaya agar terjadi kesepakatan dengan Perhutani untuk mengembangkan delapan lokasi wisata pantai di Tulungagung. Kesepakatan ini akan membuat lokasi pantai yang selama ini belum tergarap optimal karena sebagian lokasinya berada di areal Perhutani dapat segera dikembangkan, termasuk dalam mengembangkan Pantai Kedung Tumpang.
“Belum ada kesepakatan MoU (memorandum of understanding) dalam pengelolaan pantai dengan Perhutani. Perhutani maunya berlakunya MoU hanya satu tahun. Sedang kami berharap lebih dari satu tahun,” ujarnya.
Tatang Suhartono mengungkapkan belum adanya kesamaan tersebut akan terus dirundingkan. Rencananya, besok, Selasa (15/3), antara Pemkab Tulungagung dan Perhutani akan bertemu lagi dalam membahas MoU.
”Seandainya tetap satu tahun masa berlakunya MoU, pemkab berharap dalam MoU untuk disetujui opsi dapat diperpanjang. Ini akan memberi kenyamanan pada pemkab dalam mengelola tempat wisata karena lebih lama dalam mengelola tidak hanya satu tahun,” paparnya. [wed]

Tags: