Bupati, Wabup dan Sekda Lakukan Monitoring Pelaksanaan Ujian Nasional SMP/MTs

Ketua DPRD Kab Madiun, Drs. Djoko Setijono (depan pintu. Red) bersama bupati Madiun, H. Muhtarom, S.Sos monitoring Ujian Nasional SMPN I Saradan, Selasa (2/5).

Kab Madiun, Bhirawa
Setelah menjadi Inspektur Upacara (Irup) Bendera memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2017, Selasa (2/5), Bupati Madiun H. Muhtarom, S.Sos bersama Ketua DPRD dan anggota Forkopimda  serta sejumlah Kepala OPD  melaksanakan monitoring pelaksanaan Unjian Nasional SMP/MTs Kab. Madiun Tahun Pelajaran 2016/2017.
Bupati Madiun bersama stafnya, melaksanakan monitoring di SMPN 1 dan 2 Kec. Saradan serta MTs N Tulung Saradan. Demikian halnya, Wakil Bupati Madiun, Drs. H. Iswanto, M.Si  bersama rombongan juga melaksanakan monitoring SMPN 2 dan  3 Mejayan, serta di MTsN Pilangkenceng. Sedangkan Sekretaris Daerah  Kab. Madiun melaksanakan monitoring ke SMPN 1 Dagangan, SMPN 2 Dolopo dan MTsN Dolopo.
Dalam  monitoring Ujian Nasional Tahun 2017, Bupati Madiun H. Muhtarom, S.Sos menjelaskan, Ujian Nasional tahun ini diikuti oleh 8.891 siswa dari 80 lembaga SMP/MTs terdiri 6.169 siswa dari 45 SMP dan 2.723 siswa dari 35 MTs.  Selanjutnya dari 80 lembaga tersebut yang melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) sebanyak 58 lembaga { SMP ada 45 lembaga dan MTs ada 13 lembaga }. Sedangkan sisanya yang 22 lembaga melaksanakan Ujian Nasional berbasis Kertas dan Pensil {UNKP}.
Dalam pelaksaan Bupati Muhtarom, UNBK kali ini dipastikan semua berjalan lancar. Panitai sudah menyiapkan brbagai keperluan termasuk diantaranya penyediaan genset kalau sampai ada pemadaman listrik PLN. seluruh siswa bisa hadir mengikuti UN dan aplikasi dapat berjalan lancar. Bupati Madiun menghimbau kepada Kepala Sekolah agar dalam rangka untuk menjaga keamaanaan komputer agar 24 jam dijaga petugas keamanan baik itu kemanan sekolah maupun dari Polsek setempat, hal ini penting karena kalau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan akibat kelengahan dapat berakibat fatal bagi peserta UN.
Terkait dengan kemungkinan adanya kebocoran soal ujian, Bupati Madiun menjelaskan bahwa UNBK ini dilaksanakan untuk menghindari adanya kebocoran soal ujian. Untuk itu diharapkan seluruh peserta Ujian Nasional lebih percaya diri  dalam mengerjakan soal ujian agar tidak sampai mengulang lagi. Dengan adanya penurunan kualitas atau yang lainnya itu bukan karena semata-mata UNKB , pada masa transisi ini memang perlu adaptasi. Lewat UNBK ini integritas siswa menjadi benar-benar terjaga karena tidak ada lagi kebocoran.
“Untuk itu, diharapkaan seluruh siswa yang mengkuti Ujian Nasional dapat 100 % Lulus dan dapat melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi lagi,”kata bupati Muhtarom berharap
Disinggung soal bagaimana pada pelaksanaan UNBK terjadi adanya listrik padam ?. Spontan Bupati Muhtarom mengatakan, diupayakan untuk tidak terjadi adanya lisytrik padam. “Sebab, kalau hal itu terjadi akibatnya akan fatal,”ungkap Bupati memberikan warning saat monitoring UNBK di SMPN I Saradan, Selasa (2/5).
Kesempatan itu bupati juga menginstruksikan juga menjaga keamanan cliner dan server yang digunakan sebagai alat kelengakapan ujian. Juga diingatkan agar sekolah juga menempatkan sekuriti harus standby selama 24 jam penuh mengingat ada beberapa sekolah yang menggunakan laptop pinjaman. “Hal itu guna mengantisipasi agar tidak adanya kejadian yang tidak diingin akan terjadi,”tegasnya menghimbau.
Terkait dengan masih adanya sekolahan yang pinjam laptop, Kepala Dinas Pendidikan Kab Madiun , Sodik Herry Purnomo, berkometmen,  kedepannya, pada pelaksaan UNBK agar sekolah tidak ada lagi yang pinjam laptop seperti sekarang ini. Dan sebenarnya setiap sekolah harus mempunyai 20 unit paket komputer. “Yang jelas, Kab Madiun masuk lima besar Jatim 100 persen UNBK. Karena itu pula peserta UNBK Kab Madiun juga diharapkan lulus seratus persen. Masalahnya, UNBK seperti ini di Kab Madiun sudah ketiga kalinya,”tegasnya. [dar.adv]

Tags: