Buruh Blokir Jalan Utama Jombang-Surabaya

7-foto A rur-Demo Buruh_jalan1Jombang, Bhirawa
Aksi ribuan buruh membuat aktivitas di sejumlah ruas jalan sempat lumpuh selama beberapa jam. Sekitar pukul 08.30 hingga pukul 12.00 siang, ruas jalan Wahid Hasyim lumpuh total. Jalan itu kembali dibuka setelah ribuan berangsur meninggalkan lokasi kantor Pemerintah Kabupaten Jombang.
Namun, lumpuhnya jalan bergeser ke arah Jalan Sukarno – Hatta dan Jalan Raya Peterongan Jombang. Ribuan buruh menggelar konvoi di jalur utama ruas jalan arah Surabaya. Tepat di sebelah Fly over, ribuan yang datang dengan mengendarai kendaraan bermotor roda dua, melakukan aksi blokir jalan.
Blokir jalan dilakukan dengan memarkir motor yang mereka kendarai di jalan hingga menutup seluruh badan jalan. Praktis, arus lalu lintas di Jalan Raya Jombang – Mojoagung lumpuh total selama kurang lebh satu setengah jam. Sekitar pukul 14.15 WIB, kendaraan dari arah Surabaya mulai bergerak sedangkan ribuan buruh mulai bergeser meninggalkan lokasi.
Dalam orasinya di Jalan Raya Jombang – Mojoagung, buruh mengungkapkan kekecewaannya karena Bupati Jombang tidak mau menemui para buruh. “Kami kecewa karena tidak mau bertemu dengan kami para buruh,” ungkap Subadi, salah satu peserta aksi.
Setelah membubarkan diri dari aksi blokir jalan di sebelah timur Fly Over Peterongan Jombang, aksi buruh terus berlanjut. Buruh masih kembali menggelar aksi lanjutan di depan kantor Pemkab Jombang. Aksi buruh, mendapat kawalan dari kepolisian sebanyak 700 personel gabungan dari Polda Jatim dan Polres Jombang. “Untuk pengamanan Unras, Polres Jombang di backup Polda Jatim, masing 1 Kompi Sabhara dan 1 kompi Brimob,” ungkap Kapolres Jombang, AKBP Ahmad Yusep Gunawan.
Di dalam kota, tepatnya di Jalan Wahid Hasyim Jombang, jalanan ditutup total. Pengendara dari segala arah, dialihkan ke sejumlah jalur alternatif guna menghindari kemacetan. Di jalan ini juga, tepatnya di depan Kantor Pemkab Jombang, ribuan massa buruh sudah menggelar orasi terkait besaran nilai UMK tahun 2015 untuk wilayah Jombang. “Kalau Bupati (Jombang) tidak mau menetapkan UMK Rp 2.180.000 itu namanya tidak peduli pada kepentingan rakyat dan buruh,” kritik Kasiono, salah satu peserta aksi saat orasi.
Diusulkan Naik Rp 46.000
Aksi ribuan buruh dipicu kebijakan usulan UMK oleh Dewan pengupahan Kabupaten Jombang sebesar Rp. 1,546.000,- perbulan. Nilai UMK tersebut naik sebesar Rp. 46 ribu, sebab pada tahun 2014 jumlah UMK di Jombang sebesar Rp 1,5 juta.
Besaran UMK tersebut, menurut Koordinator Serikat Buruh Plywood Jombang (SBPJ), Samsul Huda, tidak manusiawi. “Jumlah UMK yang diusulkan hanya naik 3 persen dari UMK tahun 2014. Padahal dengan rencana naiknya harga BBM (bahan bakar minyak) serta iuran BPJS yang harus ditanggung buruh, kebutuhan akan meningkat. Jelas nilai UMK itu sangat tidak layak,” jelas dia, ditemui di sela-sela aksi.
Berdasarkan penghitungan nilai Kebutuhan Hidup Layak (KHL) kalangan buruh, standar UMK yang harusnya ditetapkan oleh Pemerintah Daerah bagi buruh di Kabupaten Jombang adalah sebesar Rp. 2,180,000 perbulan. Jika kebijakan UMK ditetapkan dibawah angka tersebut, buruh akan dirugikan. “Kalau pemerintah daerah bersikeras hanya mengusulkan UMK dibawah dua juta, itu jelas merugikan buruh,” kata Samsul menuturkan.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jombang, Mulyono mengungkapkan, besaran nilai UMK sebesar Rp. 1,546,000 yang diusulkan Dewan pengupahan untuk ditetapkan oleh Pemerintah Daerah merupakan angka rasional ditengah perjuangan keras para pengusaha menjaga iklim dan keamanan investasi di Kabupaten Jombang. Jika buruh bersikeras menuntut kenaikan UMK hingga diatas angka 2 juta, dikhawatirkan banyak perusahaan di Jombang yang akan gulung tikar. “Kami sudah penghitungan secara matang, angka (UMK) itu sudah rasional,” katanya.
Wakil Bupati Jombang, Hj. Munjidah Wahab, berharap para buruh bisa bersikap sabar menyikapi kebijakan UMK untuk tahun 2015. Pihaknya menjanjikan akan melakukan kajian ulang terhadap usulan UMK untuk menemukan jalan tengah antara aspirasi buruh dan kepentingan pengusaha di Kabupaten Jombang. “usulan itu akan dikaji oleh Gubernur, jadi mohon bersabar menyikapinya,” kata politisi PPP ini saat menemui demonstran. [rur]

Keterangan Foto : Ribuan buruh Jombang melakukan aksi demo menuntut UMK 2015 sebesar Rp 2.180.000. Aksi buruh dari beberapa perusahan ini mengakibatkan kemacetan di Jl KH Wahid Hasim dan beberpa ruas jalan kota Jombang. [ramadlan/bhirawa]

Tags: