Buruh Curhat Bupati Pasuruan

Ratusan buruh dari 14 serikat pekerja melakukan aksi di depan Pendopo Kabupaten Pasuruan soal tidak profesionalnya kinerja pengawas dari Disnakersostrans Kabupaten Pasuruan, Selasa (25/8). [Bhirawa/Hilmi Husain]

Ratusan buruh dari 14 serikat pekerja melakukan aksi di depan Pendopo Kabupaten Pasuruan soal tidak profesionalnya kinerja pengawas dari Disnakersostrans Kabupaten Pasuruan, Selasa (25/8). [Bhirawa/Hilmi Husain]

Kab.Pasuruan, Bhirawa
Tak berjalannya pengawas perusahaan dari Dinas Ketenagakerjaan, Sosial dan Transmigrasi (Disnakersostrans) di Kabupaten Pasuruan membuat ratusan buruh dari 14 serikat pekerja mendatangi Pendopo Kabupaten Pasuruan untuk menemui Bupati Pasuruan.
Ketua Sarbumusi Kabupaten Pasuruan, Suryono Pane menyampaikan aksi ini dipicu lantaran tidak profesionalnya kinerja pengawas dari Disnakersostrans Kabupaten Pasuruan.
“Salah satu sumber persoalan hubungan industri di Kabupaten Pasuruan adalah tak profesionalnya pengawas di Disnakersostrans. Para pengawas saat ini layaknya menyampaikan ilmu goib yakni memberikan cara-cara kepada perusahaan mengenai cara mengelabui peraturan,” ujar Suryono Pane didepan Pendopo Kabupaten Pasuruan, Selasa (25/8).
Menurutnya, sepanjang pengawas tidak melakukan hal-hal yang melanggar aturan, persoalan hubungan industri tidak akan serunyam saat ini. Selain itu, para buruh tak akan mengadu persoalan ini kepada Bupati jika pengawas bekerja secara professional dan maksimal.
“Kami tak akan mengadu ke Bupati jika sepanjang pihak pengawas Disnakersostrans bekerja secara profesional. Termasuk juga sepanjang tak menyalahi aturan. Tapi nyatanya berbanding terbalik dengan keadaan yang dilapangan,” kata Suryono Pane.
Beberapa saat, sejumlah pimpinan dari serikat buruh masuk untuk beraudensi dengan Bupati Pasuruan. Sedangkan buruh lainnya menunggu di luar pintu gerbang Pendopo. Dalam audensi yang ditemui Bupati Pasuruan, Suryono Pane mengatakan hal yang serupa. Iapun juga menyampaikan aspirasi para buruh lainnya terkait gaji yang tidak sesuai UMK dan THR yang tidak dibayar penuh.
Sementara itu, Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf mengaku akan melakukan evaluasi secara menyeluruh terkait persoalan hubungan industri yang tidak pernah usai. Pihaknya juga akan mengedepankan transparansi terhadap persoalan hubungan industri.
“Terima kasih atas aduannya. Kami akan mengevaluasi pegawas itu. Tentusaja kami juga sepakat jika ada transparansi disegala hal. Utamanya pada ketenagakerjaan. Pemkab Pasuruan hanya mengharapkan kondusifitas wilayah, supaya investasi di Kabupaten Pasuruan bisa meningkat,” tandas Irsyad Yusuf.
Selain mengevaluasi, adik kandung Wagub Jatim ini juga akan melakukan tes kejiwaan pada pengawas tersebut. Konflik hubungan industri hingga saat ini belum selesai karena pihak perusahaan tidak menjalankan kewajibannya. “Jika perlu akan dilakukan tes psikologi juga, supaya pengawasannya maksimal. Dan para buruh agar hidupnya menjadi sejahtera,” paparnya.
Kepala Disnakersostrans Kabupaten Pasuruan, Yoyok Hary Sucipto mengaku bahwa kinerja pengawas perusahaan memang tidak professional. Pasalnya jumlah pengawas di Kabupaten Pasuruan hanya ada 14 orang.  “Tenaga pengawas kami hanya ada 14 orang. Sedangkan lima pengawas lainnya kondisnya sakit-sakitan. Dari total pengawas itu, harus mengawasi perusahan yang berada di Kabupaten mencapai sekitar 1.500 perusahaan,” tegas Yoyok Hary Sucipto. [hil]

Rate this article!
Tags: