Bus Kota Sidoarjo Dikembangkan ke Gresik

Bus Kota SidoarjoSidoarjo, Bhirawa
Jarak pelayanan bus kota Sidoarjo dari terminal Porong-Bungurasih nantinya akan dikembangkan untuk melayani jalur Gresik dan Pasuruan lewat tol. Kini bantuan 30 bus dari Kementerian pusat sudah berada di Pol Damri Surabaya.
Menurut Kadishub Sidoarjo, Joko Santosa, saat ditemui Kamis (26/2) kemarin,  seluruh armada bus sudah di pol Damri sebagai persiapan melayani jalur Porong-Bungurasih. Bus merek Hino mulai dijalankan pukul 06.30 WIB hingga 18.30 WIB dengan tarif Rp5 ribu. Dalam operasionalnya nanti keberangkatan bus tak boleh lebih dari 10 menit. Setiap 10 menit harus berjalan. Ada penumpang atau tak ada penumpang, bus harus berangkat setelah menunggu 10 menit dan tak ada toleransi waktu. ”Walaupun tak ada penumpangnya, bus harus jalan setelah 10 menit. Nanti ada petugas yang mengatur soal keberangkatan itu,” terangnya.
Bus yang didesain 45 penumpang duduk dan 44 penumpang berdiri itu menggunakan pintu otomatis yang digerakkan sopir. Jalan tengah Kota Sidoarjo mulai Porong sampai Bungurasih dinilai layak untuk dilewati armada ini. Sudah lama jalan di Sidoarjo dilayani Bus Damri lama melayani jalur Pasar Larangan-Jembatan Merah. Infrastruktur jalan sudah tak masalah. Target angkutan masal ini untuk menekan lalu lintas jalan, para pelajar atau pegawai diharapkan menggunakan bus daripada naik motor. Bus ini nanti bukan berhenti di Bungurasih saja tetapi akan menuju Perak, Surabaya. ”Tapi itu nanti, setelah Porong-Bungurasih sudah berjalan efektif,” tuturnya.
Joko menandaskan, konsep bus kota ini melayani daerah Gerbangkertasusila. Namun tahap awal setelah proyek ini selesai di Sidoarjo, akan dikembangkan ke Gresik dan Pasuruan. Yang paling dulu adalah Gresik. Ini melihat animo masyarakat yang lebih mengarah ke utara Sidoarjo. Bus kota yang dimulai di Surabaya sebagai pilot project dari pembangunan transportasi Gerbangkertasusila. Manajemen bus ini memberikan kepastian waktu, sehingga masyarakat bisa dengan tepat merancang kegiatannya karena bus yang berangkat selalu on time.
Anton, warga Buduran, mengatakan, bus ini sebenarnya menjadi solusi dari ganasnya begal yang kini menjadi musuh masyarakat. Dengan naik bus, minimal perasaan aman di jalan, selain waktunya tepat juga keamanan lebih terjamin. [hds]

Tags: