Bus Mogok Beroperasi, MPU Menuai Berkah

12-kaki.jpgBojonegoro,Bhirawa     
Bus jurusan Bojonegoro-Surabaya kembali menggelar aksi mogok Selasa (4/3) ini membuat para penumpang menumpuk di terminal Rajekwesi Bojonegoro, namun  dengan mogoknya awak bus itu berbuah berkah bagi mobil angkutan umum (MPU). Pasalnya, Dinas Perhubungan (Dishub) Bojonegoro mengeluarkan izin trayek isidental untuk MPU supaya bisa mengangkut penumpang dari Bojonegoro menuju Surabaya.
Trayek insidental yang dikeluarkan oleh Dishub memang hanya berlaku sehari ini saja. Namun, berkah itu jelas terasa. Untuk satu penumpang jurusan Bojonegoro-Surabaya, MPU menarif Rp 30 sampai Rp 35 ribu. Padahal, tarif biasa bus Bojonegoro-Surabaya hanya Rp 18 ribu sekali jalan.
Dan hari ini  merupakan hari yang biasanya banyak penumpang dari Bojonegoro menuju Surabaya. “Yang ikut meminta trayek isidental ini kebanyakan MPU jurusan Bojonegoro-Padangan dan Bojonegoro-Babat,” kata Kepala UPT Terminal Rajekwesi Bojonegoro, Sentot Waloyo saat dikonfirmasi, Selasa (4/3).
Dikatakan, trayek isidental ini hanya berlaku satu hari. Jika besok bus masih belum beroperasi dan MPU mau mengangkut penumpang sampai ke Surabaya lagi, harus ada pengajuan izin lagi. “Trayek insidentil hanya berlaku satu hari ini saja,” ujarnya.
Lebih lanjut Sentot mengatakan saat ini Dishub telah mengeluarkan sebanyak 20 surat ijin trayek insidental, jika kalau sejumlah itu dianggap masih kurang kita akan menambah lagi sesuai kebutuhan. “Saat ini baru ada 15 MPU yang sudah melakukan operasional untuk mengangkut penumpang yang mau menuju ke Surabaya. Prisip kalau trayek insidentil kurang kita siap untuk menambhanya,” imbuhnya.
Sebelum mendapat izin, MPU harus dicek semua kelaikan kendaraan dan administrasinya. Termasuk uji kir, surat-surat kelengkapan kendaraaan. “Seperti ban tipis, klason, sabuk pengaman, hal itu sebagai dasar untuk menjadi pertimbangan dalam pengeluaran izin,” pungkasnya.
Seperti diketahui, hari ini para awak bus AKDP mogok beroperasi. Akibatnya, banyak penumpang keleleran sehingga dikeluarkan trayek isidental bagi MPU untuk mengangkut penumpang dari Bojonegoro menuju Surabaya.
Sementara salah satu sopir MPU, Mugito, mengaku senang dengan adanya bus mogok. Pasalnya ia bekerja biasanya hanya mendapatkan untuk mencukupi kebutuhan keluarga.Namun dengan adanya bus mogok seperti sekarang ini pendapatan kita lumayan meningkat.
” Kalau kondisi seperti ini, pendapatan bersih bisa mencapai Rp 100 – Rp 150 ribu.Sementara pada hari-hari biasa hanya mampu membawa pulang uang sebesar  Rp 30 – Rp 50 ribu itu hanya cukup satu hari,” jelasnya.
Kemudian, untuk setiap penumpang yang naik kita kenai ongkos Rp 35 ribu untuk Bojonegoro – Surabaya. Ditambahkan, kalau biasanya naik bus Bojonegoro-Surabaya, dikenakan ongkos hanya Rp18.000. Namun kini ia harus membayar Rp 30.000 untuk sekali jalan Bojonegoro-Surabaya.
Terlihat dari pantauan Bhirawa dilapangan, menyebutkan, di terminal rajekwesi Bojonegoro nampak sepi tidak seperti biasanya. Hanya beberapa kendaraan MPU (elf) yang biasanya mengangkut penumpang Bojonegoro-Babat, sedang menunggu dicek kelayakan kendaraan, agar bisa beroperasi Bojonegoro-Surabaya. [bas]

Tags: