Butuh Kepedulian Tangani Kanker Serviks

Wagub Jatim Drs H Saifullah Yusuf menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara Pimpinan Aisyiyah Jatim dengan Dinkes Provinsi Jatim tentang Program Peningkatan Kualitas Kesehatan Reproduksi melalui Deteksi Dini Kanker, Minggu (10/5).

Wagub Jatim Drs H Saifullah Yusuf menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara Pimpinan Aisyiyah Jatim dengan Dinkes Provinsi Jatim tentang Program Peningkatan Kualitas Kesehatan Reproduksi melalui Deteksi Dini Kanker, Minggu (10/5).

Surabaya, Bhirawa
Wakil Gubernur Drs. H. Saifullah Yusuf mengajak kepada masyarakat untuk bersama-sama menjaga kesehatan terutama bagi kaum perempuan yang rentan terkena penyakit kanker serviks.
“Dibutuhkan kepedulian yang tinggi bagi masyarakat guna menangani penyebaran penyakit kanker serviks ini,” ujarnya saat membuka Dialog Publik Kanker Serviks dalam Rangka Milad 1 Abad Aisyiyah di Gedung Muhammadiyah, Jl Menanggal, Surabaya, Minggu (10/5).
Ia mengatakan, banyak orang yang belum menyadari tentang bahaya dari kanker serviks. Masyarakat harus mau peduli, karena hidup sehat adalah bagian dari menjaga kehidupan yang berkualitas.
Pola penyakit, saat ini telah mengalami transisi epidemiologi yang ditandai dengan beralihnya penyebab kematian yang semula didominasi oleh penyakit menular dan bergeser kepenyakit tidak menular.
Perubahan pola penyakit tersebut dipengaruhi oleh keadaan demografi, sosial ekonomi dan sosial budaya. Termasuk, meningkatnya usia harapan hidup hingga perubahan gaya hidup dapat memicu pola kesehatan tubuh.
Bedasarkan data dari WHO, penyakit kanker merupakan penyebab kematian nomor 2 di dunia setelah penyakit kardiovaskuler. Lebih dari 70 % kematian diakibatkan penyakit kanker yang terjadi di negara berpenghasilan rendah. Indonesia, sebagai negara berkembang juga mengalami transisi epidemiologi ke-7 dan kasusnya terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Gus Ipul menjelaskan, bahwa kegiatan penemuan kasus kanker harus dilakukan melalui early detection. Early detection, artinya penemuan kasus pada stadium lebih awal bisa dideteksi dan diobati sebagai dampak dari tingginya kesadaran masyarakat. “Kegiatan ini disertai dengan maksud untuk menemukan lesi pra kanker yang berguna untuk meningkatkan kualitas hidup serta memperpanjang umur harapan hidup penderita pada stadíum lanjut,”ungkapnya.
Saat ini, sebanyak 40% dari kanker dapat dicegah secara  rutin dengan cara melakukan diet sehat, aktivitas fisik dan tidak menggunakan tembakau. Oleh karena itu, strategi pengendalian kanker sebaiknya diintegrasikan ke dalam pencegahan penyakit kronis melalui pendekatan faktor risiko kanker.
Diharapkan, upaya pengendalian penyakit kanker dapat dilaksanakan secara komperhensif, pengorganisasian dari tingkat pusat hingga unit pelayanan kesehatan melibatkan lintas program, lintas sektor, organisasi profesi, LSM peduli kanker dan Aisyiah. “Saya mengapresiasi Aisyiah yang telah membantu tugas pemerintah di bidang kesehatan dengan menggelar pelatihan dan melatih relawan-relawan kanker di Jatim,” terangnya.
Senada dengan Gus Ipul, Sekretaris PW Muhamadiyah Provinsi Jatim M Najib mengapresiasi adanya dialog publik tentang siaga kanker servik. “Seminar atau diaklog publik ini, tidak hanya diperuntukkan bagi ibu-ibu, akan tetapi diperuntukkan bagi suami dan laki-laki agar bisa bersama-sama istrinya terhindar dari bahaya kanker serviks,” pungkasnya. [dna]

Tags: