Butuh Keterkaitan Antara Daerah Hulu dan Hilir Selamatkan Brantas

Aksi kongkrit komunitas Sabers Pungli turun ke sungai Brantas untuk bersihkan sampah

Kota Batu, Bhirawa
Warga Kota Batu terus berupaya untuk menjadikan sungai Brantas yang berhulu di kota mereka menjadi sungai yang bersih. Hal ini dilakukan dengan membentuk komunitas Sabers Pungli (Sapu Bersih Sampah, Nyemplung Kali). Dan sudah setahun aksi membersihkan sungai dilakukan komunitas ini guna membangun kesadaran lingkungan.
Sejak September 2017, komunitas Sabers Pungli eksis sebagai gerakan eco sosio-culture. Yaitu, gerakan sosial yang berbasis pada kesadaran lingkungan, termasuk merawat tradisi yang memberi makna pelestarian lingkungan.
“Sabers Pungli kini sudah berusia setahun. Dan komunitas ini merupakan gerakan sosial berbasis sosio-hidrolik atau water culture. Yaitu, pemahaman sosial masyarakat tentang masalah keairan dan konservasinya,” ujar Herman Aga, salah satu penggagas Sabers Pungli, Kamis (4/10).
Hampir setiap pekan Sabers Pungli melakukan aksi bersih-bersih sampah di sungai Kota Batu yang menjadi urat nadi kehidupan. Sedikitnya sudah 50 kali mereka bergerak rutin dengan turun langsung membersihkan sampah di sungai.
Dalam aksi yang dilakukan, Sabers Pungli juga mengajak masyarakat untuk memahami adanya keterkaitan antara daerah hulu dan hilir, banjir dan kekeringan, pendangkalan dan banjir, pengambilan air tanah besar-besaran, dan penebangan pohon dengan kekeringan.
Setiap aksi yang dilakukan Sabers Pungli, sampah yang banyak ditemukan di sungai merupakan jenis tak ramah lingkungan atau sulit terurai. Misalnya, popok, pembalut, dan peralatan rumah tangga berbahan plastik. Dan Sabers Pungli memungut semua sampah itu di sepanjang sungai yang disisir.
“Yang tak kalah penting adalah bagaimana caranya agar masyarakat tidak kembali membuang sampah di sungai. Kita menjawab tantangan dari perilaku sebagian besar masyarakat dengan pembuktian slogan Sungai Bukan Tong Sampah,” jelas Herman.
Sabers Pungli tak hanya soal pembuktian kecintaan terhadap lingkungan hidup, khususnya sungai. Gerakan ini pun memegang teguh Gotong Royong, sebagai nilai yang dipelihara dalam prinsip dan metode gerak, termasuk dalam memecahkan masalah lingkungan hidup.
Herman juga berpesan bahwa keberadaan Sabers Pungli bukan hanya milik masyarakat Kota Batu. “Sabers Pungli adalah milik semua yang peduli dan cinta terhadap lingkungan, bahkan milik masyarakat Sungai Brantas,” pungkas Herman.(nas)

Tags: