Butuh Pembiasaan Hadapi Soal High Order Thinking

Para siswa SMPN 1 Dringu dalam persiapan UNBK.

Peserta UNBK SMP Serbu Akun Kemendikbud
Surabaya, Bhirawa
Reaksi peserta Ujian Nasional (UN) jenjang SMP nyatanya tak berbeda dengan siswa SMA saat mengerjakan soal matematika kemarin, Selasa (24/4). Keberadaan soal Higher Order Thinking (HOT) membuat mereka kelimpungan dan meracau di berbagai akun media sosial. Khususnya akun resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Suara generasi milenial tersebut dinilai sebagai pendapat otentik yang harus ditanggapi serius pemerintah. Ketua Dewan Pendidikan Surabaya Martadi menuturkan, pemberian soal HOT pada soal matematika merupakan kemajuan yang harus diakui. Namun, pemerintah dan sekolah juga harus konsekuen jika ingin memberikan soal HOT kepada peserta UN. Salah satunya dengan membiasakan siswa dalam proses belajar mengajar.
“Harus sudah dibiasakan minimal satu tahun sebelumnya. Guru-gurunya mengajar dengan sistem HOT, melatih siswa dengan soal-soal HOT,” tutur Martadi dikonfirmasi kemarin. Dengan persiapan yang lebih matang, lanjut Martadi, anak-anak akan lebih terbiasa dengan soal HOT.
“Karena memang soal jenis HOT ini sangat complicated. Anak dituntut untuk menganalisa, mengevaluasi sampai pada mengkreasikan variable,” tutur dia. Selain pembiasaan, pemerintah juga harus mengukur kemampuan anak sesuai ukuran mereka. Salah satunya dengan menyesuaikan waktu untuk mengerjakan soal matematika yang HOT.
“Perlu evaluasi secara nasional. Meskipun saat ini Kemendikbud juga sudah memperhitungkan hal tersebut,” tutur dia.
Keresahan siswa peserta UN SMP memang sangat tampak. Khususnya di kolom komentar @kemdikbud_RI yang diserbu puluhan ribu spam dalam sejumlah postingannya. Seperti komentar @eugeniamnk yang mengatakan “Mtk ga mandiri njir nyusahin mulu, maunya dipikirin terus tapi ga mikirin yang ngerjain”. Ada juga komentar nyinyir dari @pprmeaeth yang mengatakan “Pak ruangan saya cold.. nanti kalao soalnya hot jadinya meriang”.
Tidak hanya di akun resmi Kemendikbud, @dispendiksby yang merupakan akun resmi Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya juga tak lepas dari sasaran spam. Seperti yang disampaikan @noelanda_. “3 soal 1 kertas, delete Matematika dari UN, bu pak,” tulisnya. “Aduhh aduhh pak kepala saya jadi pusing tujuh keliling mikirin MTK udh mikir lama gak ketemu jawabannya juga,” tulis @darelltitian.
Komentar membandingkan soal ujian dengan makanan juga disampaikan akun @mputraf09. “Pak bu iki soal mat opo bumbu masak kok ruwet e,” tulisnya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Penddikan Menengah, Sudarminto meyakini siswa SMP di Kota Surabaya sudah mampu mengerjakan soal ujian dengan tingkat nalar tinggi.
Pasalnya siswa SMP sudah dilatih dengan tryout dan latihan soal dengan standar HOT. Sehingga siswa SMP di Surabaya tidak akan kesulitan dalm mengerjakam soal ujian HOT seperti yang banyak dikeluhkan tingkat SMA.
“Sejak awal tahun ajaran, guru melalui MGMP sudah kami bekali beragan pelatihan penyusunan soal HOT,”urainya. [tam]

Tags: