Butuh Proses Panjang Meraih Prestasi Gemilang

Virgirina Salja Nafisah

Virgirina Salja Nafisah
Bagi seseorang, prestasi merupakan bentuk pencapaian yang membanggakan. Tolak ukur diri untuk meningkatkan kualitas kemampuan dan keahliannya. Hal tersebutlah yang mendorong gadis berusia 13 tahun, Virgirina Salja Nafisah untuk mengasah kemampuan diri dalam olahraga panjat tebing. Sebab, olahraga pajat tebing yang semula menjadi hoby barunya, kini menjadi “alat” untuk menambah pundi-pundi prestasi.
Siswa kelas 8 SMP Al-Falah Surabaya ini bercerita, butuh waktu yang lama untuk dia bisa memperoleh prestasi dari olahraga panjat tebing. Hampir empat tahun berlatih, di tahun 2014 ia sukses menjuarai panjat tebing se Jatim. Berselang tiga tahun kemudian, Nafisah begitu ia di sapa meraih juara 2 Panjat Tebing untuk kategori lead dan Juara 3 kategori Speed pada kejuaraan Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI).
“Saya dulu sering latihan panjat tebing. Beberapa tahun kemudian ikut lomba tapi nggak pernah menang. Terus iri sama teman-teman yang menang. Jadi saya mulai latihan sungguh-sungguh biar bisa menang. Alhamdulillah, dapat juara 2 Panjat tebing se Jatim,” ungkap Nafisa. Namun, siapa sangka hoby baru yang membawa prestasi ini justru bermula dari ketidaksengajaan. Awalnya, Nafisa tidak mengenal olahraga panjat tebing. Tapi terapi renang yang ia jalani beberapa kali, membuat dia melirik olahraga panjat tebing yang berada tepat disamping kolam renang.
“Waktu itu diminta dokter untuk terapi renang. Beberapa kali latihan, saya sering melihat aktifitas panjat tebing di samping kolam renang. Saya mulai tertarik karena seru dan menantang. Sejak itu sampai sekarang fokus ke sini (panjat tebing),” kata putri pasangan Budi santoso, purwaningsih. Meskipun sudah berlatih cukup lama, Nafisa menyadari kelemahan dalam panjat tebing adalah masalah kecepatan.
Diakuinya, kecepatan yang dia punya sata ini hanya mampu hingga 11 dengan rekor lapangan 8 detik.
“Yang menjadi evaluasi saya mungkin masalah kecepatan ya. Tapi kalau lead ini masih jadi andalan saya,” ujar gadis yang menjadi kandidat atlet Porprov (Pekan Olahraga Provinsi) Jatim ini. Gadis kelahiran Timika 11 Mei 2001 mengatakan jika kedepan ia ingin menjadi salah satu atlet panjat tebing yang bisa memecahkan rekor lead. Karena menurut dia, di Indonesia sendiri rekor tersebut belum bisa ditaklukkan.
“Kalau untuk kategori speed di Indonesia sudah ada yang jadi rekor dunia. Tapi kalau lead ini masih dikuasai negara Korea, Jepang. Dan saya ingin menjadi salah satu orang Indonesia yang bisa naklukin ini,” pungkas dia. [ina]

Tags: