Butuh Rp 6,266 Triliun untuk Atasi Banjir di Jatim

Luapan Sungai Bengawan Solo menggenangi sejumlah wilayah di Bojonegoro. Penyebab meluapnya sungai-sungai di Jatim semua permasalahannya hampir sama. Yakni akibat sedimentasi yang cukup parah, dan terjadi alih fungsi di hulu sungai.

Pemprov, Bhirawa
Setiap musim hujan, banyak wilayah di Jatim yang terendam banjir. Bahkan bisa dipastikan wilayah itu setiap tahun selalu tergenang banjir dengan frekuensi belasan kali setahunnya, seperti yang terjadi di Kabupaten Sampang akibat luapan sungai Kali Kemuning.
Untuk menangani masalah banjir ini, pemerintah membutuhkan anggaran yang tak sedikit. Jumlahnya bisa mencapai triliunan rupiah, untuk menangani 14 sungai di Jatim yang menjadi penyebab banjir.
Ke-14 sungai yang menjadi penyebab banjir yaitu Kali Kemuning, Kali Welang, Kali Tanggul, Kali Bengawan Solo, Kalo Lamong, Kali Sampean, Kali Ngasinan, Kali Kedung Larangan, Kali Rejoso dan Kali Marmoyo. Lalu Kali Sadar, Kali Konto, Kali Semajid dan Kali bogel.
Berdasarkan data yang didapat dari Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf, pemerintah membutuhkan anggaran sebesar Rp 6,266 triliun untuk mengatasi banjir di Jatim. Dari jumlah itu, Kali Kemuning dan Bengawan Solo yang paling banyak menyedot anggaran.
“Untuk penanganan jangka pendek Kali Kemuning di Kabupaten Sampang, membutuhkan anggaran Rp 1,2 triliun. Sementara untuk Sungai Bengawan Solo mencapai Rp 1,6 triliun. Itu perkiraan yang telah dihitung pemerintah,” kata Wagub Saifullah Yusuf, Selasa (7/2).
Khusus untuk Kali Kemuning yang merupakan kewenangan provinsi ini, sungai ini cukup panjang membentang melewati lima kecamatan. Yakni Kecamatan Sampang, Omben, Kedundung, Robatal dan Torjun. Panjang sungai ini 58 kilometer dengan lebar 20 meter. Permasalahan utama sungai ini adalah sedimentasi, terjadi alih fungsi lahan di daerah konservasi dan daerah budidaya.
Usulan penanganan yang dilakukan adalah melakukan normalisasi pada ruas-ruas sungai yang rawan meluap, pemasangan pompa pengendali banjir sebanyak lima buah dengan kapasitas 30 m3/detik, membuat sumur resapan dan biopori dan pembebasan lahan untuk saluran pengalih banjir. “Tahun ini pemprov sudah menganggarkan Rp 50 miliar untuk pembelian pompa,” kata Gus Ipul, sapaan lekat Saifullah  Yusuf.
Salah satu sungai yang juga perlu mendapat perhatian serius adalah Kali Kedung Larangan yang melintas di dua kabupaten yakni Pasuruan dibagian hulu dan Sidoarjo dibagian hilirnya. Akibat meluapnya sungai ini, beberapa desa di Kecamatan Jabon, Kabupaten Pasuruan telah terendam banjir selama berhari-hari.
“Penyebab meluapnya sungai-sungai di Jatim semua permasalahannya hampir sama. Yakni akibat sedimentasi yang cukup parah, terjadi alih fungsi di hulu sungai. Begitu pula dengan Kali Kedunglarangan ini juga mengalami permasalahan serupa. Makanya normalisasi sungai adalah solusi jangka pendek yang harus dilakukan,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal ini, juga perlu adanya pemasangan pompa air di Desa Tambak Kalisongo dan Desa Semambung. “Penanganan jangka pendeknya, pemerintah membutuhkan anggaran Rp 577 miliar,” katanya.
Khusus banjir di Jabon, Gus Ipul mengaku memberi perhatian khusus. Sebab banjir ini telah terjadi berhari-hari. Dikhawatirkan akan muncul penyakit yang bisa menyerang warga. Sebab air yang menggenang berhari-hari bisa menimbulkan penyakit, seperti deare, gatal-gatal hingga penyakit mematikan.
“Sanitasi disana pasti buruk karena air tidak bisa mengalir. Apalagi yang paling dikhawatirkan adalah penyakit leptospirosis akibat kencing tikus. Penyakit ini sangat berbahaya dan mematikan. Makanya, saya minta Dinas Kesehatan untuk segera melakukan penanganan agar masyarakat tidak terkena penyakit mematikan itu,” tandasnya. [iib]

Perkiraan Biaya Penanganan Banjir di Jatim
Kali Kemuning      Rp 1,2 triliun
Kali Welang      Rp 400 miliar
Kali Tanggul      Rp 46,8 miliar
Kali Bengawan Solo     Rp 1,6 triliun
Kalo Lamong       Rp 904 miliar
Kali Sampean       Rp 400 miliar
Kali Ngasinan       (belum diketahui)
Kali Kedung Larangan     Rp 577 miliar
Kali Rejoso       Rp 150 miliar
Kali Marmoyo       Rp 250 miliar
Kali Sadar       Rp 134 miliar
Kali Konto       Rp 200 miliar
Kali Semajid       Rp 200 miliar
Kali bogel       Rp 205 miliar
Sumber: Dinas PU Sumber Daya Air Provinsi Jatim

Tags: