Buwas Yakin BNNP Jatim Tambah Semangat Perangi Narkoba

Kepala BNN, Komjen Pol Budi Waseso meletakkan batu pertama pada pembanggunan gedung BNNP Jatim di Jl Sukomanunggal 55, Surabaya, Sabtu (9/2). [abednego/bhirawa]

(Peletakan Batu Pertama Gedung BNNP Jatim)
BNNP Jatim, Bhirawa
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso (Buwas) mengapresiasi Gubernur Jatim, Dr H Soekarwo terkait kepeduliannya memerangi narkoba di Jawa Timur. Salah satunya dengan memberikan anggaran dan lahan untuk kantor BNNP Jatim di Jl Sukomanunggal 55, Surabaya yang saat ini proses pembangunan.
Peletakan batu pertama pada lahan seluas 3000 m2 ini dilakukan langsung oleh Kepala BNN, Gubernur Jatim dan Kepala BNNP Jatim. Komjen Pol Budi Waseso berterima kasih atas bantuan dan kepedulian yang diberikan Pemprov Jatim dalam kaitannya dengan pencegahan dan pemberantasan narkoba. Pihaknya yakin dengan gedung atau kantor baru ini, BNNP Jatim akan semain keras dan giat melakukan pencegahan dan pemberantasan narkotika.
“Saya berterima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu, terutama untuk Pemprov Jatim. Bila sarana dan prasarana terpenuhi, kami pun (BNN dan BNNP) ikut terpacuh untuk lebih dan lebih dalam memerangi peredaran gelap narkoba di Indonesia. Terutama bagi BNNP Jatim yang akan terpacuh semangat dan kinerjanya nanti,” kata Komjen Pol Budi Waseso usai peletakan batu pertama gedung BNNP Jatim, Sabtu (9/2).
Perwira Tinggi Polri yang akrab disapa Buwas ini mengaku, selama ini memang BNN pusat tidak mempunyai kantor tetap, melainkan hanya pinjam pakai. Dengan adanya sumbangsi dan kepedulian semua pihak, pihaknya yakin BNNP jatim akan giat dan bekerja keras dalam memerangi peredaran gelap narkotika di Jatim. Saran dan prasarana, sambung Buwas, merupakan hal utama dalam memacuh dan mendukung upaya BNN Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).
“Sarana dan prasarana merupaka pendukung BNN dalam program P4GN. Ini bukan masalah berapa banyak tangkapan kita atau nilai rupiah dari barang bukti narkoba yang diamankan. Tetapi lebih kepada menyelamatkan nyawa manusia dan generasi muda penerus bangsa,” tegasnya.
Sementara itu, Gubernur Jatim Dr H Soekarwo menyampaikan rencana pembangunan gedung BNNP Jatim ini bukan hanya sebagai bentuk fisik. Tetapi juga misi keseriusan penangani masalah yang dapat menghancurkan mental yaitu memerangi narkoba. Dalam hal ini Pemprov Jatim mendukung sepenuhnya upaya BNNP Jatim dalam hal Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba.
“Ini simbolik (peletakan batu pertama) sebagai program. Permasalahan narkoba jika tidak dilakukan serius, saya kira semua program yang dilakukan tidak ada manfaatnya. Dengan adanya pembangunan gedung ini, BNNP Jatim yang semula sudah maksimal, sekarang bisa lebih lebih maksimal dalam memrangi narkoba di Jatim,” harapnya.
Pria yang akrab disapa Pak De Karwo ini menambahkan, tidak ada gunanya membangun fisik jika serangan penghancuran mental tidak serius ditangani. Deteksi dini dan komitmen haruslah sungguh-sungguh. Untuk itu dirinya mengajak semua komponen ikut turut serta memberantas narkoba. Bahkan pihaknya mengajak semua instansi terkait dan seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama memerangi dan menolak peredaran gelap narkoba di wilayah Jawa Timur dan di Indonesia.
“Memerangi narkoba dan memberantas narkoba bukan hanya tugas BNN dan aparatur penegak hukum saja. Tapi hal itu merupakan tugas bersama yang harus disinergikan menjadi satu tujuan, yakni menyelamatkan generasi muda penerus bangsa,” pintanya.
Kepala BNNP Jatim, Brigjen Pol Bambang Budi Santoso menambahkan, pihaknya menyampaikan rasa terima kasihnya pada semua pihak yang telah membantu terkait pembangunan gedung baru untuk BNNP Jatim. “Ini dukungan berbagai pihak. Terima kasih kepada Kementerian Keuangan dan Gubernur Jawa Timur yang telah menghibahkan 25 miliar,” ucapnya.
Pihaknya juga berharap pembangunan gedung baru tersebut bisa menjadi dongkrak kinerja BNNP Jatim. Selain itu, pembangunan ini sebagai momentum penting untuk pembentukan BNN Kabupaten/Kota di Jatim yang saat ini masih ada 16 BNNK dari 38 Kabupaten/Kota.
“Harapan kami gedung kantor dapat menjadi prototype BNN di Indonesia dengan pilar yang tetap mempertahankan kearifan kota kabupaten lainnya,” pungkasnya. [bed]

Tags: