Cabai Rawit Penyumbang Utama Inflasi di Kota Malang

Kepala BPS Kota Malang,  saat memberikan keterangan Pers Kamis 1/8 kemarin.

Kota Malang, Bhirawa
Harga cabai rawit yang melambung menjadi pemicu terjadinya inflasi di Kota Malang. Hinga berita ini diturunkan kenaikan harga  naik  sebesar 151,86 persen, pada bulan juli 2019. Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang mencatatkan angka inflasi sebesar 0,20 persen. Angka itu lebih besar jika dibandingkan inflasi Jawa Timur sebesar 0,16 persen.
Sunaryo, Kepala BPS Kota Malang, mengutarakan,  meski angka inflasi Kota Malang di bulan Juli lebih besar dibandingkan Jatim, namun inflasi kota Malang,  masih relatif stabil. Tetapi  kenaikan  harga cabai yang menjadi penyebab utama inflasi perlu diwaspadai, dan dicarikan solusi bersama.
Ia mengutarakan,  inflasi sebenarnya masih terjaga. Tetapi soal harga cabai ini seringkali sangat tinggi. Bagaimanapun juga cabai rawit itu menjadi komoditi yang diperlukan masyarakat. Masyarakat tidak suka cabai instan. “Sebenarnya kami resah juga,” ujar Sunaryo di kantor BPS, Kamis 01/8 kemarin.
Menurutnya, selama ini harga cabai di Kota Malang tergantung pasokan. Sementara Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) belum bisa melakukan langkah antisipasi harga cabai. Pasalnya, permasalahan mahalnya harga cabai ini tidak hanya terjadi di Kota Malang, namun juga di daerah lain di Indonesia.
“Solusinya adalah mmebiasakan masyarakat mengawetkan cabai menjadi cabai kering. Sehingga ketika  harga cabai sedang naik, masyarakat tidak perlu khawatir,” tuturnya.
Selain komoditi cabai rawit, sejumlah komoditi bahan makanan juga menjadi penyumbang inflasi. Diantaranya kenaikan harga daging ayam ras, cabai merah, emas perhiasan, buah pir, tauge, ketimun, pisang, lanu, dan kenaikan Upah Pembantu Rumah Tangga.
“Untuk kenaikan upah PRT ini memang biasanya terjadi setelah lebaran, sehingga di bulan Juli turut andil menjadi penyumbang inflasi. Jadi kenaikan upah ini terjadi semacam ada komitmen antara majikan dan PRT,”imbuh Sunaryo.
Sedangkan  untuk komoditi penghambat inflasi meliputi penurunan tarif angkutan udara, bawang putih, tomat sayur, ikan Mujair,  bawang merah, Ikan Tongkol, dan semangka. “Penurunan tarif angkutan udara ini berpengaruh signifikan terhadap inflasi Kota Malang,” tegasnya.
Untuk inflasi bulan Agustus, masih kata Sunaryo, biaya pendidikan bagi siswa dan mahasiswa baru patut diwaspadai menjadi penyebab inflasi. “Sepanjang Juli, biaya pendidikan ternyata masih belum berpengaruh terhadap inflasi, kemungkinan baru berpengaruh di bulan Agustus,” tandasnya. [mut]

Tags: