Cabe Mahal, Khofifah Ajak Ibu-Ibu ‘Mandiri’ Tanam di Rumah

Calon Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat ‘blusukan’ di Pasar Mojoagung, Jombang, Kamis (29/03). [Arif Yulianto/ Bhirawa]

Jombang, Bhirawa
Calon Gubernur (Cagub) Jawa Timur (Jatim) nomor urut 1, Khofifah Indar Parawansa mengajak para ibu-ibu menanam tanaman cabe di rumah agar tak terpengaruh harga cabe yang fluktuatif dan cenderung mengalami kenaikan harga yang signikan akhir-akhir ini.
Hal itu di katakan Khofifah usai ‘Blusukan’ ke Pasar Mojoagung, Jombang pada Kamis (29/03) bersama rombongan tim kampanyenya. Khofifah ternyata mempunyai pengalaman pribadi menanam cabe di rumahnya, baik saat di rumah Surabaya maupun saat berada di Jakarta.
“Saya melakukan itu bertahun-tahun, di rumah yang di Surabaya maupun di Jakarta, selalu saya punya stok pohon tanaman cabe. Sehingga ‘Anytime’ saya butuh untuk sambal, minimal saya punya, dengan masing-masing menanam di rumah, saya kira akan bisa menjadi bagian penetrasi harga,” papar Khofifah.
Soal fluktuasi harga cabe yang sangat cepat ini, Khofifah menjelaskan, dirinya mengetahui secara pasti karena ia sering melakukan ‘blusukan’ ke pasar-pasar, terutama pasar tradisional di Jawa Timur.
“Yang agak terasa (naik) nya adalah cabe dan bawang putih. Karena cabe itu kan banyak terkait dengan pemilik warung, penjual-penjual makanan, mereka tidak mungkin menaikkan harga makanan,” kata Khofifah kepada sejumlah wartawan, sesaat sebelum meninggalkan Pasar Mojoagung.
Dengan naiknya harga cabe akhir-akhir ini, mantan Menteri Sosial (Mensos) Republik Indonesia itu menghimbau agar mengurangi volume mengkonsumsi cabe.
Terkait program kampanyenya yang salah satunya adalah perhatian terhadap pasar-pasar tradisional, Khofifah kembali menandaskan akan pentingnya ‘Ware House’ di tiap-tiap pasar tradisional. Seperti di katakan saat kunjungannya ke sejumlah pasar sebelumnya, pentingnya ‘Ware House’ di pasar-pasar tradisional akan menguntungkan bagi pedagang pasar terutama pedagang sembako.
“Relatif mereka (pedagang pasar) akan mendapatkan barang yang kualitasnya standart dengan harga yang standart pula. Kalau mereka bisa mengakses lebih mudah, lebih murah, maka sebetulnya itu akan memudahkan juga untuk para pembeli. Jadi pedagang bisa mendapatkan barang yang mudah, murah, aksesnya cepat, harganya standart, kualitasnya standart,” jelas Khofifah.
Masih menurut Khofifah, kenaikan harga barang yang hanya di nikmati oleh para ‘Trader’, dengan adanya ‘Ware House’ di pasar-pasar tradisional, kenaikan harga barang akan di nikmati secara adil baik ‘Trader’ maupun penjual di pasar tradisional.
Selain itu, Khofifah kembali menggaris bawahi pentingnya di bangunnya bank penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) di tiap pasar tradisional. Secara khusus, ia bahkan berharap adanya regulasi yang mengatur hal tersebut. Pinjaman lunak dengan bunga yang di subsidi pemerintah dalam KUR menurut Khofifah akan sangat membantu para pedagang pasar tradisional.
“Oleh karena itu saya berharap bahwa, segera ada regulasi yang mewajibkan di tiap pasar tradisional ada bank penyalur KUR,” pungkas Khofifah.(rif)

Tags: