Cabor Hoki Incar Emas SEA Games Kualalumpur

foto ilustrasi.

Surabaya, Bhirawa.
Cabang olahraga Hoki memiliki target meraih emas di SEA Games Kualalumpur-Malaysia Agustus mendatang. Agar terealisasi pihak pelatih memanggil 22 atlet terbaik nasional untuk mengikuti seleksi nasional (seleknas) di Lapangan Hoki Dharmawangsa Surabaya 28 Mei-5 Juni.
Pelatih Hoki Olmufat saat ditemui disela-sela seleksi mengakui untuk bisa meraih emas sangat berat, karena Malaysia dan Thailand bakal menjadi lawan tangguh bagi Indonesia.
“Kita optimis bisa bawa pulang medali, tapi kita juga butuh kerja keras. Apalagi Malaysia lawan yang sangat kuat. Malaysia kans emasnya itu sangat besar, Thailand juga kuat. Tapi kita tidak akan berkecil hati, kita akan berusaha mendapatkan medali,” kata Olmufat, Kamis (1/6).
Itulah mengapa saat ini ia berupaya mencari atlet terbaik dan membentuk kerangka tim. Sayanganya dari 25 pemain yang dipanggil seleknas tiga tidak hadir yakni , Tiffani Satya Makharti dari DKI Jakarta, Pitria dari (Jabar)  dan Sinarti dari (Sulsel) absen karena berbagai alasan.
Tiffani berhalangan hadir karena sedang menempuh studi di Australia, sedangkan Pitria tidak dapat turut serta karena  sedang mengandung. Sinarti tidak diketahui penyebabnya karena tidak memberikan konfirmasi apapun.
Meski kehilangan tiga peserta seleknas, rupanya hal tersebut tidak mempengaruhi ketatnya kompetisi. Seleknas masih berjalan sangat ketat, mengingat pemain-pemain junior bisa mengimbangi kemampuan seniornya.  “Seleksi ini sangat ketat, kemampuan pemain-pemain putri kita merata jadi akan sulit memilihnya. Oleh karena itu kami akan memilih yang paling konsisten,” ujar Olmufat, kamis (1/6).
Hasil dari tes-tes tersebut selanjutnya akan diakumulasikan. Selanjutnya empat pemain dengan  hasil terendah akan dicoret. Sehingga sisa 18 pemain tersebut akan langung terbentuk dan bersiap menghadapi SEA Games.
Lebih lanjut pria asal DKI tersebut menyebutkan bahwa tidak akan ada kuota posisi dalam seleksi tersebut. Pemain-pemain akan dipilih berdasaran hasil tes tanpa melihat posisinya, kecuali untuk penjaga gawang. Pengecualian untuk penjaga gawang disebabkan karena kompetensi di pos tersebut berbeda dari pos lain.
“Tidak ada kuota per pos, kita pilih yang terbaik saja. Karena di hockey semua pemain harus bisa menempati posisi manapun. Kecuali untuk penjaga gawang, kompetensi untuk posisi tersebut berbeda dari yang lain,” tambah pria berkacamata tersebut. [wwn]

Tags: