Cabup Dewanti Janji Perhatikan Kesenian Lokal

Dewanti Rumpoko saat mencoba memainkan seni kuda lumping saat kampanye di Kasembon (supriyanto/bhirawa)

Dewanti Rumpoko saat mencoba memainkan seni kuda lumping saat kampanye di Kasembon (supriyanto/bhirawa)

Kab.Malang, Bhirawa
Keberadaan kesenian tradisional ternyata kurang mendapat perhatian dari Pemkab Malang. Padahal kesenian tradisional sangat banyak dan beragam, seperti seni kuda lumping, bantengan dan ludruk.
Kelompok kesenian kuda lumping dan bantengan tetap bertahan di sejumlah kawasan di kabupaten Malang, seperti Kasembon, Poncokusumo dan Tumpang.
“Kesenian tradisional tersebut adalah kekayaan budaya bangsa yang harus dilestarikan. Selama ini keberadaan mereka kurang diperhatikan, sehingga seniman tradisional merasa dipinggirkan,” ungkap Cabup dari PDIP Dewanti Rumpoko, Minggu (6/9). Oleh karena itu, dalam kampanyenya, Dewanti banyak menggunakan media seni tradisional.
“Ini untuk membantu mereka agar tetap eksis. Sekaligus sebagai upaya mengajak anak-anak muda mencintai seni tradisional,” tegasnya.
Lebih lanjut dikatakan, jika kesenian tradisional itu dikemas dengan bagus, maka akan menjadi daya tarik wisata tersendiri sebagaimana kesenian tradisional Bali yang digandrungi wisatawan manca negara.
Oleh karena itu, Dewanti berjanji akan memberikan perhatian lebih kepada kesenian tradisional untuk mendukung pengembangan wisata di kabupaten Malang.
Kecintaan Dewanti kepada kesenian tradisional memang tak diragukan lagi. Saat ulang tahunnya beberapa bulan lalu, Dewanti memilih mendatangkan kesenian ludruk dari Tumpang. Demikian juga tumbuh suburnya kesenian Sanduk dan sanggar tari di Kota Batu tidak terlepas dari perhatian Dewanti selaku Ketua Tim Penggerak PKK Kota Batu. [sup]

Tags: