Cabup Independen Harus Kumpulkan 150 Ribu Dukungan

Jember, Bhirawa
Calon Bupati (Cabup) Jember yang menempuh jalur Independent, dalam Pilkada Bulan Desember mendatang, dipastikan harus bekerja ekstra keras. Pasalnya, sesuai dengan kesepakan DPR RI, jika untuk menjadi calon Bupati melalui jalur Independent, maka harus memperoleh dukungan minimal 6,5 persen dari total jumlah penduduk kabupaten/kota, yang melangsungkan Pilkada.
Hal ini diungkapkan oleh komisioner KPU Jember Achmad Hanafi kepada sejumlah media, Selasa (3/3) siang. “Jika dulu Calon Independent cukup mengumpulkan 75 ribu dukungan masyarakat, maka saat ini, agar bisa menjadi Calon Indpendent, dukungan yang dibutuhkan mencapai 150 ribu  dukungan,” ujarnya.
Menurut Hanafi,  naiknya jumlah dukungan bagi Calon Independent, diakibatkan oleh naiknya jumlah kursi dari Calon Bupati yang akan berkompetisi melalui jalur Partai Politik. Hanafi menyebutkan, sesuai dengan revisi Undang-Undang Pilkada Tahun 2015, untuk maju sebagai Calon Bupati melalui jalur Independent, maka harus memperoleh dukungan antara 6,5 hingga 10 persen dari total penduduk, sesuai dengan jumlah penduduk masing-masing Kabupaten dan Kota.
Untuk Kabupaten Jember, Hanafi melanjutkan, minimal harus mengantongi dukungan sebanyak 6,5 persen jumlah penduduk, atau setara dengan 150 ribu dukungan masyarakat, yang dibuktikan dengan E-KTP.
PKB Gelar FAPT
Sementara itu, tim Desk Pilkada Partai kebangkitan Bangsa (PKB) Jember memulai kerjanya. Berdasarkan informasi, tim ini menggali latar belakang dan kesiapan Bakal Calon Bupati (Bacabup) Jember tadi dengan cara  fiet and proper test (FAPT) terhadap 4 Bacabup yang terjaring saat Muscab, beberapa waktu lalu.
Ketua Tim Desk Pilkada PKB Jember, KH. Abdullah Syamsul Arifin mengatakan, dalam kegiatan fit and proper test itu, masing-masing Bacabup dimintai penjelasannya, terkait visi misinya dalam membangun Jember ke depan.
Bacabup juga akan diminta untuk melengkapi administrasi, yang menjadi syarat untuk maju sebagai Bupati. “Kami  tidak ingin, saat rekomendasi telah dijatuhkan kepada salah satu Bacabup, ternyata adminstrasinya tidak lengkap atau bermasalah,” ujar KH. Abdullah Syamsul Arifin yang biasa disebut Gus Aab.
Selain itu tandas Gus Aab,  Bacabup akan dinilai kesiapannya, dari persiapan secara mental, fisik, maupun dari segi logistik. Sama halnya dengan partai lainnya, PKB tentu menargetkan menang saat Pilkada. Sehingga, PKB tidak ingin Cabup yang direkom ternyata tidak siap dari segi finansial. “Persiapan logistik sangat dibutuhkan untuk menggerakkan seluruh mesin politik dan komponen lainnya, dalam rangka meraih  sukses saat Pilkada nanti,” tandasnya.
Gus Aab juga menjelaskan, Tim Desk Pilkada tidak memiliki kewenangan untuk mencoret atau menentukan siapa Bacabup yang akan direkom. Sebab, persoalan itu merupakan wewenang dari DPP. “Sehingga seluruh hasil dari fit and proper test itu akan diserahkan kepada DPW dan DPP PKB, sebagai bahan pertimbangan siapa yang nantinya bakal direkom,” ungkapnya pula.
Tolak Ekspolitasi Tambang
Ada persyaratan menarik yang harus dipatuhi oleh Cabub yang akan diusung oleh  PKB nanti. Siapa pun calon yang bakal diusung nanti, harus memiliki visi-misi peduli terhadap lingkungan. “Kerusakan yang diakibatkan oleh ulah oknum tidak bertanggung jawab inilah, yang dituding sebagai faktor utama terjadinya berbagai bencana alam, khsususnya di Kabupaten Jember,” ujar Sekretaris Dewan Suro DPP PKB, Syaiful Bahri Anshori, saat menghadiri acara dialog publik, siang kemarin.
Menurutnya, visi kepedulian terhadap lingkungan merupakan visi PKB dan Nahdlatul Ulama (NU). Sehingga, sudah menjadi syarat mutlak bagi seluruh Bacabup, yang nantinya akan diusung oleh PKB, untuk memiliki visi dan misi yang peduli terhadap lingkungan.
“Di Jember,  terdapat potensi tambang yang sungguh luar biasa. Potensi tadi harus benar-benar dijaga, jangan sampai dihabiskan untuk kepentingan sesaat, yang ujung-ujungnya anak cucu rakyat Jember yang dikorbankan,” katanya.
Menurut Syaiful, tidak ada dalam sejarah, daerah yang melakukan aktivitas eksploitasi tambang, masyarakatnya menjadi sejahtera. Justru yang terjadi, lingkungan menjadi rusak. Sementara yang akan menanggung kerugian atas kerusakan tadi, adalah  masyarakat. “Jika nantinya Cabup dari PKB menang dalam Pilkada, maka seluruh elemen Nahdlatul Ulama, bakal turut mengawal kebijakan-kebijakan yang menyangkut kemaslahatan rakyat Jember,” harapnya pula. [efi]

Tags: