Cabup Malang Tunjukkan Keakraban Jelang Pilkada

Cabup Malang Hj Dewanti Rumpoko (kiri) dan Cabup Malang Nurcholis (kanan), menunjukkan keakraban dan sama-sama menunjukkan jari sebagai simbol kemenangan di Pemilukada Kabupaten Malang 2015.

Cabup Malang Hj Dewanti Rumpoko (kiri) dan Cabup Malang Nurcholis (kanan), menunjukkan keakraban dan sama-sama menunjukkan jari sebagai simbol kemenangan di Pemilukada Kabupaten Malang 2015.

Kab Malang, Bhirawa
Dua Calon Bupati (Cabup) Malang yakni Hj Dewanti Rumpoko nomor urut dua dan Nurcholis nomor urut tiga telah menunjukkan keakraban. Meski kedua cabup sebagai lawan dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Kabupaten Malang 2015, namun mereka tidak merasa seperti lawan atau tidak menunjukkan permusuhan.
Hal itu dibuktikan ketika mereka berdua menghadiri undangan pernikahan anak salah satu pengusaha Kota Malang, pada Minggu (20/9) malam, di salah satu hotel wilayah Kota Batu. Sehingga dengan keakrabannya itu, maka banyak tamu undangan yang hadir memberikan rasa simpatinya.
“Ini bisa menjadi contoh cabup-cabup yang lainnya, meski dalam Pemilukada menjadi lawan, tapi mereka tetap bisa menjaga kedamaian,” kata seorang anggota DPRD Kabupaten Malang H Mustofa Hadi, Senin (21/9), kepada Bhirawa.
Menurutnya, jika ketiga pasangan calon (paslon) bisa menjaga kedamaian, dan saling menghormati dalam berkampanye atau menerima kekalahan maupun kemenangan, maka Pemilukada Kabupaten Malang 2015 akan terasa damai dan aman. Sebab, dalam Pemilukada Kabupaten Malang yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten setempat, pada 9 Desember 2015 mendatang, diikuti tiga paslon Bupati Malang yaitu  nomor urut satu H Rendra Kresna-HM Sanusi, nomor dua Hj Dewanti Rumpoko-Hj Masrifah Hadi, dan nomor urut tiga Nurcholis-Muhammad Mafudz.
Sementara itu, Cabup Malang nomor urut tiga Nurcholis menyatakan, dirinya secara personal tidak ada masalah dengan paslon yang lainnya. Demikian juga dengan cabup nomor urut dua Dewanti Rumpoko, meski dalam bergulatan politik sebagai rival di Pemilukada Kabupaten Malang, tapi dirinya tidak bermusuhan. Sehingga kami ketemu dimana saja selalu berkomunikasi layaknya tidak ada pergulatan politik.
“Kami tidak akan mencari musuh, namun sebaliknya mencari saudara, meski dirinya dengan Dewanti Rumpoko sama-sama merebut kursi N1. Namun, kita sama-sama untuk menjaga kedamaian, agar masyarakat Kabupaten Malang merasa aman, tentram, dan nyaman dalam menghadapi pesta demokrasi Pemilihan Bupati (Pilbub) Malang,” kata dia.
Menurut cabup dari independent ini, kalah dalam suatu permainan itu, hal yang biasa. Sehingga ketika dirinya nanti kalah dalam Pemilukada, akan menerima kekalahan. Karena terpilih dan tidak terpilih sebagai Bupati Malang, itu semua tergantung masyarakat yang memilih. Dan masyarakat Kabupaten Malang lebih paham siapa yang pantas menjadi Bupati Malang Periode 2015-2020.
“Sebab, lima tahun kedepan nasib masyarakat Kabupaten Malang akan ditentukan oleh bupati terpilih. Sehingga kami berharap agar masyarakat jangan salah memilih pemimpin, dan jika salah dalam memilih pemimpin maka tidak akan membawa perubahan apa-apa di Kabupaten Malang,” tegas Nurcholis, yang masuk kategori cabup dhuafa.  [cyn]

Tags: